Kesit B Handoyo-Dok pribadi
Kesit B Handoyo-Dok pribadi

STY Dipecat

Pengamat Sepak Bola: Pemecatan STY Wajar, Tapi Mengejutkan

rizkiyanuardi • 06 Januari 2025 14:17
Jakarta: Pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia yang dilakukan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) meski wajar, namun dinilai cukup mengejutkan.
 
Hal itu diungkapkan pengamat sepak bola yang juga pundit sepak bola luar dan dalam negeri, Kesit Budi Handoyo, Senin 6 Januari 2025, beberapa saat usai pengumuman pemecatan dibacakan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Jakarta.
 
Namun, menurut Bung Kesit, begitu sapaan akrabnya, dirinya yakin tidak lagi diteruskannya kerja sama antara PSSI dan STY dilakukan dengan pertimbangan yang begitu matang.

"Evaluasi setelah pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 sebelum dilanjutkan Maret 2025 nanti sudah dilakukan PSSI. Mungkin saja ada hal-hal yang di luar sepengetahuan kita, ada sesuatu yang mungkin membuat PSSI harus mengambil keputusan yang tidak mengenakan buat publik sepak bola Indonesia dan buat STY pastinya," jelas Bung Kesit lewat sambungan suara dari ponselnya saat dihubungi.
 
Kesit menggarisbawahi, soal penggantian pelatih sepak bola adalah hal yang wajar saja dimanapun. "Mungkin kurang wajar dilakukannya secara mendadak, saat tim nasional sudah berada di jalur yang betul." kata Kesit.
 
Hanya saja Kesit meyakini, evaluasi yang dilakukan PSSI bukan persoalan teknis saja, tapi mungkin juga persoalan non-teknis. Misalmya bagaimana kerja sama antara pemain dan pelatih, komunikasi antara pelatih dan pemain.. "Apakah ada jarak atau tidak," terang Kesit.
 
Meski wajar, Kesit menyebutkan ada dua risiko ketika sebuah tim melakukan pergantian pelatih. Risiko pertama, tim akan menghasilkan kinerja yang lebih bagus lagi dari yang sebelumnya. Ketika ditangani pelatih baru, permainannya jauh lebih baik dan lebih menjanjikan.
 
Kedua, tim bukan bertambah baik tetapi bertambah jelek (buruk, red) performanya. Ini risiko-risiko yang harus diterima oleh PSSI nanti, ketika pelatih baru hadir.
 
Targetnya jelas seperti diketahui. PSSI ingin Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. "Kans lolos langsung saat ini juga masih sangat terbuka. Atau minimal lolos ke putaran keempat untuk tetap  ke Piala Dunia," jelas Kesit.
 
Ya, perjalanan Timnas senior yang sudah masuk di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia memang grafiknya naik turun alias tidak stabil. Imbang melawan Arab Saudi, Australia, Bahrain, Skuat Garuda kemudian kalah menghadapi Tiongkok sebelum menang kontra Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan.
 
Mengenai siapa pelatih yang pas menangani Timnas, Kesit menyebutkan kalau dari Eropa lebih bagus. "Syukur-syukur dari Belanda seperti santer terdengar. Karena hal itu bisa mendekatkan chemistry antara pelatih dan pemain. Karena pemain-pemain Indonesia banyak didominasi pemain diaspora (keturunan) dari Belanda."
 
Sebelumnya memang ramai tagar styout di lini masa masyarakat Indonesia. Apalagi belum lama, Indonesia yang diperkuat pemain-pemain muda di ajang Piala AFF 2024 gagal melaju dan terhenti di kualifikasi grup. Tambah lagi ada rumor yang menyebutkan pemain diaspora yang tidak suka dengan cara melatih STY yang lebih mengandalkan fisik.
 
Baiknya kita tunggu pengumuman PSSI soal siapa yang akan membesut Timnas selanjutnya. Erick Thohir berjanji akan mengumumkan pada 12 Januari mendatang.
 
Rumornya, nama-nama asal Belanda, seperti Louis van Gaal, Giovani van Bronkrost, Mark van Bommel, Erik ten Hag, Pattrick Kluivert hingga Pietr Huistra ramai bermunculan. Menarik ditunggu siapa pelatih yang akan membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RIZ)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan