“Anak-anak tumbuh dengan impian untuk memenangkan Piala Dunia dan Liga Champions bukan Liga Super (Eropa),” cuit Ozil lewat akun Twitternya @MesutOzil1088, Senin, 19 April 2021.
Pemain berpaspor Jerman ini juga mengatakan bahwa laga-laga besar itu harusnya hanya terjadi sekali atau dua kali dalam setahun. Diketahui pendiri dan peserta Liga Super Eropa adalah klub-klub elite Eropa. Mulai dari Barcelona, Real Madrid, AC Milan, Juventus sampai Liverpool dan Manchester United.
Rencananya Liga Super Eropa ini digelar sama dengan jadwal Liga Champions Eropa, yakni di tengah pekan.
“Kenikmatan pertandingan besar adalah hanya terjadi sekali atau dua kali setahun, tidak setiap minggu. Sangat sulit untuk dipahami oleh semua penggemar sepak bola di luar sana,” imbuhnya.
Selain Ozil, pemain Paris Saint-Germain (PSG) Ander Herrera mengkritik kompetisi yang dipimpin oleh Presiden Real Madrid, Florentino Perez. Menurutnya Liga Super Eropa merusak impian pecinta sepak bola yang ingin melihat timnya bertanding melawan tim terbaik di kompetisi terbaik.
“Jika Liga Super Eropa ini tetap dilaksanakan, mimpi-mimpi itu berakhir, cita-cita para penggemar tim yang bukan raksasa untuk bisa menang di lapangan bersaing di kompetisi terbaik akan berakhir,” tulis jelas Herrera dalam unggahan di akun Twitter resmi miliknya @AnderHerrera, Senin, 19 April 2021.
Sebelumnya, sebanyak 12 klub elite Eropa membentuk kompetisi anyar bernama European Super League atau Liga Super Eropa. Kompetisi anyar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan intensitas kompetisi Eropa.
Melansir laman resmi European Super League, 12 klub pendiri kompetisi ini antara lain AC Milan, Arsenal, Atletico de Madrid, Chelsea, FC Barcelona, ?Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid dan Tottenham Hotspur. Rencananya akan ada tiga klub lagi akan bergabung menjelang musim perdana nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News