Florentino Perez. (OSCAR DEL POZO / AFP)
Florentino Perez. (OSCAR DEL POZO / AFP)

Presiden Madrid Bela Liga Super Eropa sambil Menghina Liga Champions

Kautsar Halim • 20 April 2021 16:24
Jakarta: Presiden Real Madrid Florentino Perez mencemooh kompetisi sepak bola Eropa saat ini dengan menyebutkan bahwa perhelatannya hanya menarik sejak babak perempat final. Kemudian menurutnya, klub-klub pesertanya akan mati jika tidak ada reformasi berkompetisi.
 
Perez merupakan salah satu pendorong Liga Super Eropa (ESL) dan ketua eksekutif senior pertama kompetisi kontroversial tersebut. Dia sempat mengumumkan kepada publik tentang rencana perhelatan ESL pada akhir pekan lalu. 
 
"Liga Champions atraktif sejak perempat final, cuma itu," kata dia dalam talk show El Chiringuito di Spanyol seperti dikutip laman ESPN. 

"Kami bertanding melawan tim-tim kecil yang tidak atraktif. Anak-anak muda memilih menghibur diri dengan hal lain. Tetapi jika kita terus melakukannya sepanjang musim (lima pertandingan tiap Selasa, lima laga tiap Rabu), maka itu tak terhentikan," tambahnya.
 
"Yang mendatangkan uang itu adalah 15 klub yang bermain setiap pekan lainnya. Itu pertunjukan terbesar di dunia, tak ada yang seperti itu. Real Madrid melawan Manchester (United) atau Barcelona melawan Milan lebih menarik ketimbang Manchester (United) melawan klub kecil," lanjut Perez.
 
 

 
ESL atau Liga Super Eropa didirikan oleh 12 klub papan atas Benua Biru, yakni AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Barcelona, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid dan Tottenham Hotspur. Selain Perez yang dipercaya sebagai ketua kompetisi, terdapat nama Andrea Agnelli (Juventus) dan Joel Glazer (Manchester United) yang berstatus sebagai wakil ketua.
 
Proyek ini dikritik keras oleh badan-badan pengelola sepak bola, pendukung dan klub-klub besar lain yang tidak terlibat. La Liga menyebut ESL sebagai proposal egoistis yang dirancang untuk memperkaya klub yang sudah kaya. Kemudian, Sevilla menolak turnamen jika hanya didasari kepada parameter ekonomi.
 
Pada senin lalu, ESL yang bertujuan mengganti Liga Champions milik UEFA telah mengumumkan reformasi. Mereka menyatakan terdapat tiga tim lagi yang bakal bergabung dan lima klub lain yang berpartisipasi berdasarkan kinerja dalam liga masing-masing.
 
"Apa sih yang dituntut dunia ini? Kami punya pendukung di Singapura, di Tiongkok dan seluruh dunia. Anda bisa melihatnya di media sosial, follower yang mereka punya. Itulah yang mendatangkan uang," tutur Perez.
 
"Kami bisa mati kalau hanya mengandalkan Liga Champions seperti sekarang (di tengah pandemi covid-19). Penonton berkurang, uang berkurang. Kami semua akan mati, klub-klub besar, klub-klub menengah, klub-klub kecil. Mereka (UEFA) bilang format baru Liga Champions akan muncul pada 2024, tapi kami sudah mati saat itu," tambahnya menutup. (ANT)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan