Timnas Indonesia harus terima menjadi runner-up karena kalah dari Thailand dengan skor agregat 6-2 pada fase final. Namun, hasil tersebut tetap direspons positif oleh masyarakat Indonesia karena Thailand merupakan langganan juara Piala AFF dan skuad Garuda lebih banyak menurunkan pemain muda.
"Sosok seperti Erick Thohir, Maruarar Sirait, Gibran Rakabumi, Raffi Ahmad, dan lain-lain yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap sepak bola diharapkan bisa duduk bersama dengan pengurus PSSI dan Menpora Zainudin Amali guna merancang pembinaan sepak bola di tanah air sehingga kelak kita memiliki timnas yang andal," ujar Hasto dalam rilis pers.
Hasto melanjutkan, pemerintah dan para pihak terkait harus mendesain timnas sepak bola andal yang memiliki fighting spirit (semangat juang), dan kemampuan profesional berdasarkan aspek strategi, teknik, kemampuan individu, kerja sama tim, serta daya tahan tinggi.
"Pembinaan sepak bola sejak dini sangatlah penting sehingga nantinya bisa menghasilkan timnas yang mampu menjadi juara setidaknya di ASEAN. Itulah salah satu mimpi rakyat Indonesia," tutur Hasto.
"Perlu adanya strategi dari awal, mulai dari mencari bakat, rekrutmen, latihan ke negara-negara kuat, hingga pembinaan secara sistemik," tambahnya.
Politikus asal Yogyakarta itu juga menyatakan bahwa Indonesia adalah negara besar dengan penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Jad seharusnya, Indonesia memiliki bibit-bibit unggul bagi hadirnya kesebelasan nasional yang tangguh.
Sementara itu soal final Piala AFF, Hasto menilai bahwa timnas Indonesia sudah tampil lebih baik pada leg kedua yang berakhir imbang dengan skor imbang 2-2. Sebab sebelumnya, skuad Garuda dibantai empat gol tanpa balas pada leg pertama.
Namun secara keseluruhan, Hasto melihat timnas telah tampil baik di sepanjang turnamen karena bisa melaju ke final dengan peta kekuatan yang didominasi para pemain muda. Dia juga berpendapat masyarakat bisa menerima hasil sebagai runner-up, tapi berharap skuad Garuda mengalami progres dengan memetik prestasi di level internasional.
"Para pemain sudah berjuang keras. Tetapi kekalahan itu harus diterima dan menjadi pemacu untuk berhasil di masa mendatang," tutup Hasto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
