Kendati begitu, pelatih Maurizio Sarri tetap geram dengan pasukannya. Ia merasa para pemain Lazio bermain terlalu rileks dalam 20 menit terakhir yang menyebabkan dua gol bersarang di gawang mereka.
Padahal, Sarri merasa Lazio tampil gemilang sepanjang 60 menit pertandingan. Namun setelahnya, Lazio mulai mengendurkan intensitas yang membuat Feyenoord nyaris menyamakan skor.
"Pertandingan di Eropa selalu sulit dan klub-klub di sini takkan menyerah meski tertinggal 4-0. Jadi, kami harusnya tidak bermain dengan api pada 20 menit terakhir," kata Sarri seperti dikutip dari Football Italia.
"60 menit pertama sangat, sangat baik, performa level top. Saya sangat kecewa kami bermain-main pada 20 menit terakhir, karena di Eropa itu adalah risiko yang sangat besar," urainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
