The Maroons, julukkan Timnas Qatar, sukses meraih gelar keduanya sekaligus secara beruntun setelah meraih gelar pertamanya pada edisi Piala Asia 2019 Uni Emirat Arab. Pada final pertamanya Qatar menjungkalkan Jepang, juga dengan skor 3-1.
Keberhasilan Tintin Marquez, pelatih The Maroons asal Spanyol, membuktikan kesahihan Qatar, bukan saja sukses sebagai penyelenggara, tetapi juga sukses prestasi.
Memulai gelaran Piala Asia dengan tergabung di Grup A bersama Tiongkok, Tajikistan dan Lebanon, Akram Afif dan kawan-kawan sukses menyapu bersih semua laga di penyisihan dengan kemenangan.
Pada babak 16 besar, Hasan Al Haydos dan kawan-kawan sukses melewati adangan Palestina dengan skor tipis 2-1. Sampai babak ini, penampilan Akram Afif belum terlalu meyakinkan.
Di babak delapan besar, The Maroons mendapat perlawanan sengit Uzbekistan dan harus susah payah menang dalam drama adu penalti. Adu penalti karena selama 120 menit kedua tim bermain imbang 1-1.
Ujian baru datang pada babak semifinal. Iran, salah satu raksasa sepak bola Asia dan berperingkat lebih baik di daftar FIFA cukup menyulitkan tuan rumah Qatar. Dewi fortuna masih berpihak pada Qatar yang menang dengan skor 3-2, sekaligus melaju ke final di depan publiknya sendiri.
Pada laga puncak, Qatar lebih diunggulkan atas Yordania, underdog yang secara mengejutkan melaju hingga ke final. Yordania yang bermain lepas memberikan perlawanan sengit kepada tuan rumah Qatar.
Beruntung, Qatar memiliki sosok pemain bernama Akram Afif. Pengalamannya sangat membantu Qatar memenangi laga final. Tiga penalti yang diperoleh Qatar, dua di antaranya berkat kepiawaian Afif yang membuat lini pertahanan Yordania sedikit 'grogii' sehingga membuat pelanggaran.
Tiga kali sukses menjadi algojo, sekaligus mengantarkan Afif ke daftar pencetak gol terbanyak dengan torehan delapan gol. Afif melampaui Aymen Hussein, striker Irak yang sebelum laga final masih berada di posisi pertama dengan enam gol.
Kembali menjadi juara membuat Timnas Qatar kini masuk ke jajaran Big Five, bersama negara-negara yang lebih dari sekali juara. Sebelumnya sudah ada Jepang (4 kali), Iran (3 kali), Arab Saudi (3 kali) dan Korea Selatan (2 kali). Sementara Irak, Australia, dan Kuwait baru sekali juara Piala Asia.
Keberhasilan Qatar mempertahankan juara tidak terlepas dari kesuksesan negara kaya minyak tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 silam. Dua pemainnya juga sukses menjadi yang terbaik di laga final tadi malam. Animo masyarakatnya yang gila bola, serta dukungan penuh pemerintahnya dibayar kesuksesan timnas sepak bolanya di level Asia. Kapan Indonesia?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News