tim kuda hitam Yordania pada laga final di hadapan puluhan ribu pendukungnya sendiri di Stadion Losail, Doha, Qatar, Sabtu 10 Februari 2024 malam WIB. The Maroons sukses mempertahankan gelar di Piala Asia dan mengulangi pencapaian edisi 2019.
Anak asuh Tintin Marquez menang dengan skor 1-3. Tiga gol mereka diborong Akram Afif pada menit ke-22, 73, dan 95. Semuanya dicetak lewat titik putih alias penalti. Sementara satu-satunya gol Yordania dicetak Yazan Al Naimat menit ke 67.
Sejak kick off, Qatar yang mengalahkan Iran di semifinal sudah mengancam pada menit ke-6. Sayang upaya bintang mereka, Akram Afif dari jarak dekat masih bisa dihalau kiper Yordania Yazeed Abulaila. Dua menit berselang, Afif kembali mengancam. Namun sayang tendangan
datarnya masih terlalu lemah diamankan Abulaila.
Yordania membalas lewat tendangan keras Yazan Al Naimat pada menit 16 yang masih tepat ke
arah kiper Meshaal Barsham, disusul upaya Oswan pada menit ke-18, namun bola cutback di
mulut gawang Qatar masih bisa dipotong Barsham.
Menit ke 22, Qatar sukses mencetak gol pertama mereka. Akram Afif yang melakukan tusukan
ke kotak penalti dilanggar Abdallah Nasib. Wasit Ning Ma asal Tiongkok lansgung menunjuk titik
putih. Akram menjalankan tugasnya dengan baik sebagai algojo. Skor 0-1 untuk keunggulan
Qatar.
Selanjutnya, kedua tim silih berganti bermain terbuka. Namun hingga turun minum, skor 0-1
tak berubah.
Babak kedua, Yordania yang diasuh Hussein Almouta asal Maroko langsung menekan untuk
menyamakan kedudkan.
Menit ke 67, menerima umpan kapten Ehsan Haddad, striker Yordania Yazan Al Naimat yang
mengontrol bola di belakang bek Qatar sukses menaklukkan Meshaal Barsham dengan
sepakannya. Skor menjadi imbang 1-1.
Tak lama, wasit asal Tiongkok kembali memberikan hadiah penalti usai Almoez Ali dilanggar di kotak penalti Yordania. Akram Afif kembali menjalankan tugasnya dengan baik. Skor menjadi 1-2 pada ment 73.
Qatar nyaris memperbesar keunggulan kalau saja endangan bebas Afif pada menit ke-86 tak berhasil dihalau kiper Yazeed.
Afif yang pada malam tersebut bermain baik akhirnya membukukan hattrick alias gol ketiganya pada masa injury time. Pelanggaran kiper Yazeed terhadapnya berbuntut penalti kembali. Kali ini, Afif sukses menipu Yazeed ke arah yang berbeda. Skor menjadi 1-3 untuk Qatar bertahan hingga peluit panjang.
The Maroons sukses mempertahankan gelarnya di hadapan 88 ribu penonton yang memadati Stadion Lusail, stadion di mana Lionel Messi pernah mengangkat trofi Piala Dunia.
Qatar berhasil menyamai pencapaian Iran, Arab Saudi dan Jepang, yang sukses melakukan back to back sebelumnya. Bintang mereka, Akram Afif juga menjadi pencetak gol tersubur di turnamen dengan 8 gol.
Ini juga menjadi gelar kedua Qatar di Piala Asia, sekaligus membuat negeri kaya minyak tersebut masuk ke jajaran big five, alias negara yang pernah lebih dari sekali juara, selain Jepang (4 kali), Iran (3 kali), Arab Saudi (3 kali) dan Korsel (2 kali).
Sementara bagi Yordania, meski gagal mencetak sejarah sebagai tim pertama yang juara lewat jalur peringkat ketiga terbaik saat menuju babak 16 besar, pencapaiannya ke final tetap menjadi catatan luar biasa. Mengalahkan Irak dan Korea Selatan di fase gugur adalah bukti kehebatan Yordania.
Di final, Yordania sebenranya bermain lebih menyerang dan memiliki 16 kali percobaan ke gawang dengan enam di antaranya on target. Sedangkan Qatar memiliki 8 percobaan dan tujuh di antaranya on target. Hanya karena kesalahan di lini pertahanan membuat Yordania kalah dari juara bertahan Qatar yang lebih berpengalaman.
Susunan pemain kedua tim:
Yordania: 1-Yazeed Abulaila, 17-Salem Al Ajalin, 23-Ehsan Haddad, 3-Abdallah Nasib, 5-Yazan Al Arab, 13-Mahmoud Al Mardi, 8-Noor Al Rawabdeh, 21-Nizar Al Rashdan, 10-Mousa Tamari, 11 Yazan Al Naimat, 9-Ali Olwan. Pelatih: L. Ammouta.
Qatar: 22-Meshaal Barsham, 12-Lucas Mendes, 3-Almahdi Ali, 5-Tarek Salman, 20-Ahmed Fathy, 4-Mohammed Waad, 24-Jassem Gaber, 10-Hassan Al Haydos, 19-Almoez Ali, 11-Akram Afif, 9- Yusuf Abdurisag. Pelatih: Tintín Márquez.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News