Sebelumnya agregat kedua tim sama kuat 3-3. Dalam drma adu penalti, tiga dari lima penendang penalti tuan rumah gagal. Sementara tim tamu, dua algojonya gagal. Skor adu penalti 2-3 untuk Bodo/Glimt.
Babak pertama, Lazio yang membutuhkan kemenangan memulai laga cukup baik. Menit ke-20, Valentin Casellanos sukses menjebol gawang Bodo/Glimt. Skor 1-0 untuk Lazio dan bertahan hingga jeda.
Babak kedua, Lazio yang masih tertinggal agregat 1-2 belum bisa menambah gol di waktu normal. Beruntung saat injury time, pemain yang baru masuk, Tijani Noslin, berhasil memanfaatkan kemelut dari sebuah sepak pojok.
Skor akhir 2-0 dan agregat kedua tim menjadi sama kuat 2-2 dan harus berlanjut ke babak tembahan waktu 2x15 menit.
Di paruh pertama babak tambahan waktu, Boulaye Dia membawa tuan rumah unggul 3-0 setelah sukses menyundul bola hasil umpan Matteo Guendouzi menit ke-99.
Apes buat Biancocelisti asuhan Marco Baroni, di paruh kedua tambahan waktu, giliran gawang mereka bobol, tepatnya pada menit ke-109 lewat sundulan Andreas Helmersen.
Saat wasit meniup peluit panjang skor 3-1 tak berubah. Agregat kedua tim kembali sama kuat 3-3. Untuk menentukan pemenang laga harus ditentukan lewat drama adu penalti.
Tiga penendang penalti tim tamu sukses menjalankan tugasnya dengan baik dan hanya dua yang gagal Sementara tiga algojo Lazio gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.
Lazio tersingkir kalah adu penalti 2-3 (agregat 3-3). Sementara Bodo/Glimt lolos ke semifinal dan akan bertemu Tottenham Hotspur yang lolos berkat kemenangan 0-1 di markas Eintracht Frankfurt (agregat 2-1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
