Allfred Riedl saat menghadiri konferensi pers jelang leg kedua final Piala AFF 2016 di Bangkok, Thailand (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Allfred Riedl saat menghadiri konferensi pers jelang leg kedua final Piala AFF 2016 di Bangkok, Thailand (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Alfred Riedl Meninggal, Ini 2 Momen Terbaik Timnas Indonesia Saat Dilatihnya

Achmad Firdaus • 08 September 2020 21:41
Jakarta: Sepak bola Indonesia berduka. Mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl meninggal dunia. Semasa hidup, sosok Riedl sangat lekat dengan sepak bola Indonesia, khususnya Timnas Indonesia.
 
Riedl pertama kali ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada tahun 2010 atau tepatnya pada 4 Mei. Saat itu, PSSI yang masih dipimpin Nurdin Halid memutuskan merekrutnya sebagai pelatih timnas senior karena kesuksesannya membawa Vietnam menjadi runner-up Piala AFF 1998. Riedl juga dianggap sukses membawa Timnas Laos jadi tim yang diperhitungkan di Asia Tenggara.
 
Selama kurang lebih 5 tahun berkiprah di Indonesia. Riedl tiga kali dipercaya menukangi Timnas Indonesia (2010  2010-2011, 2013-2014, dan 2016), serta sempat menerima pinangan PSM Makassar untuk melatih klub (2015).

Selama periode tersebut, tentu banyak kenangan yang ditinggalkan pelatih kelahiran Wina, Austria, 2 November 1949 tersebut. Terutama untuk Timnas Indonesia.
 
Berikut, Medcom.id merangkum dua momen terbaik Timnas Indonesia saat dilatihnya.
 

1. Piala AFF 2010


 
Riedl langsung membuat gebrakan di kesempatan pertamanya melatih Timnas Indonesia. Berkat kedisiplinan yang diterapkannya, serta kebolehannya dalam memilih pemain dan meramu taktik, Timnas Indonesia mampu berbicara banyak pada Piala AFF 2010.
 
Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah di fase grup, dibawanya tampil trengginas. Tiga laga yang dijalani Indonesia di fase grup, semuanya berakhir dengan kemenangan. Padahal, Indonesia tergabung di grup yang relatif sulit, yakni bersama Malaysia dan Thailand.
 
Euforia langsung membuncah ketika El "Loco" Gonzales dan Irfan Bachdim, dua bintang Timnas Indonesia kala itu, sukses menggulung Malaysia dengan skor telak 5-1 di laga perdana.
 
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pun selalu penuh sesak setiap kali Timnas bertanding. Antusiasme fans pun dibayar dengan kemenangan fantastis 6-0 atas Laos, lalu ditutup dengan kemenangan dramatis 2-1 atas Thailand di laga pamungkas, dengan Bambang Pamungkas sebagai aktor protagonis.
 
Kesempurnaan Indonesia berlanjut di fase semifinal. Riedl membawa anak asuhnya meraih kemenangan tipis 1-0 atas Filipina, baik di kandang maupun tandang.
 
Euforia semakin meledak tatkala di partai puncak, Indonesia dijadwalkan berhadapan dengan Malaysia, tim yang dipecundangi 5-1 di fase grup. Asa untuk mengakhiri puasa gelar juara pun terus dihidupkan.
 
Nahas, lewat berbagai drama dan kontroversi yang terjadi di Stadion Bukit Jalil, kandang Malaysia, Indonesia harus takluk dengan skor telak 3-0 di leg pertama. Hal ini membuat kemenangan 2-1 Indonesia pada leg kedua menjadi tak berguna. Indonesia harus kembali puas jadi runner-up. Riedl pun harus meletakkan jabatannya setelah itu.
 
 
 

2. Piala AFF 2016


 
Setelah gagal di kesempatan kedua, di mana Timnas Indonesia gagal lolos dari fase grup pada Piala AFF 2014, Riedl kembali dipercaya menukangi Timnas senior pada ajang Piala AFF 2016.
 
Pada kesempatan ketiganya, Riedl sempat membuat publik cemas lantaran Indonesia mengawali langkah di babak grup dengan tidak meyakinkan. Di laga perdana, Boaz Solossa cs ditekuk 2-4 dari Thailand. Sementara di pertandingan kedua, mereka ditahan imbang Filipina (2-2).
 
Beruntung, di pertandingan pamungkas, Andik Vermansah dan Stefano Lilipaly berhasil membawa Indonesia mengalahkan Singapura 2-1. Indonesia pun lolos ke semifinal dengan status runner-up.
 
Kemenangan ini rupanya menjadi titik balik performa timnas. Para pemain mulai bisa menerjemahkan strategi yang diusung Riedl dengan baik.
 
Di babak semifinal, Indonesia yang sejatinya tidak diunggulkan, berhasil membalikkan prediksi dengan menyingkirkan salah satu favorit juara, Vietnam di semifinal. Skuat Garuda menang 2-1 pada leg pertama di Stadion Pakansari dan menahan 2-2 Vietnam di Hanoi lewat pertandingan yang berlangsung dramatis --hingga babak perpanjangan waktu.
 
 

 
Di final, Indonesia sempat berada di atas angin tatkala Rizky Pora dan Hansamu Yama mencetak gol untuk membawa Indonesia menang 2-1 atas Thailand di leg pertama.
 
Sayangnya, asa Riedl memberikan medali emas pertama untuk Timnas kembali sirna. Pada leg kedua di Bangkok, Timnas tak berdaya dan harus menerima kekalahan 0-2. Indonesia kalah agregat 2-3.
 
Harapan Riedl untuk membawa Indonesia mengakhiri kutukan Piala AFF pun gagal terealisasi. Indonesia masih harus menerima kenyataan, selalu jadi runner-up meski sudah lima kali lolos ke babak final.
 

 
Terlepas dari kegagalannya membawa Timnas Indonesia berjaya di Piala AFF, sosok Alfred Riedl tetap memiliki tempat spesial di hati para pemain dan juga pencinta sepak bola Indonesia. Terima kasih atas kontribusimu, pelatih yang dijuluki wartawan mister "You need me"...
 
Kabar meninggalnya Riedl diungkapkan mantan asistennya di Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal. Laman Sport24 juga mengonfirmasi hal tersebut.
 
Riedl tutup usia di kampung halamannya, Wina, Austria pada Senin 7 September 2020 malam waktu setempat. Belum terkonfirmasi penyebab Riedl tutup usia. Namun, beredar informasi, Riedl meninggal karena penyakit kanker yang dideritanya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ACF)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan