Suhu di stadion tersebut diketahui mencapai 91 derajat Fahrenheit atau setara dengan 32 derajat Celcius. Asisten wasit bernama Humberto Panjoj itu ambruk di penghujung babak pertama. Beruntung, kiper Kanada, Maxime Crépeau yang saat itu melihat kejadian itu langsung sigap sigap dan memberitahu wasit utama, Mario Escobar, untuk meminta bantuan medis.
Dilansir dari New York Times, suhu udara di stadion itu mencapai 32 derajat Celcius (91 F) dengan kelembapan udara 51 persen. Kondisi ini memang dianggap tidak bersahabat bagi para pemain dan official pertandingan.
Panjoj sempat mendapatkan penanganan pertama di pinggir lapangan, ia juga terlihat bisa berdiri sejenak. Meskipun begitu, demi keamanan dan keselamatan, Panjoj akhirnya ditandu keluar lapangan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Aturan Baru Euro 2024: Hanya Kapten yang Boleh Protes Keputusan Wasit! |
Asisten wasit asal Guatemala yang pingsan itu kemudian digantikan oleh Ricardo Fabian Baren Cordova dari Ekuador saat babak kedua dimulai.
Diketahui, Conmebol, selaku penyelenggara Copa America 2024 di Amerika Serikat, telah mengeluarkan protokol untuk menghadapi cuaca panas. Hal ini wajar mengingat beberapa stadion penyelenggara berpotensi dilanda suhu dan kelembaban yang tinggi.
Dari 14 stadion yang digunakan, delapan diantaranya merupakan stadion terbuka yang terpapar langsung oleh terik matahari. Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada para suporter dan pemain bola beserta official untuk banyak mengonsumsi air mineral agar tidak dehidrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News