Ratusan suporter sepak bola di Bandung gelar aksi 1.000 lilin di Taman Musik Centrum, Minggu 9 April 2023. (Foto: Istimewa)
Ratusan suporter sepak bola di Bandung gelar aksi 1.000 lilin di Taman Musik Centrum, Minggu 9 April 2023. (Foto: Istimewa)

Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20, Ratusan Suporter Gelar Aksi 1.000 Lilin di Bandung

Roni Kurniawan • 10 April 2023 06:43
Bandung: Ratusan suporter sepak bola menggelar aksi seribu lilin serta doa bersama di Taman Musik Centrum, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu 9 April. Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk duka atas gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
 
Ratusan suporter tersebut menyalakan lilin secara serentak sembari membentangkan beberapa poster dengan beragam tulisan mengenai gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Namun disisi lain, mereka bersyukur Indonesia tidak mendapat sanksi berat dari FIFA.
 
Ketua Viking Persib Club, Tobias Ginanjar, berpendapat bahwa kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama para politisi. Hal itu agar sepak bola Indonesia bisa semakin maju dan mampu bersaing dengan negara lain.

Tobias mengatakan, gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 juga tak lepas dari intervensi politik oleh beberapa pihak. Ia berharap agar ke depannya, para pejabat daerah dan politisi bisa memisahkan antara politik dan sepak bola demi sebuah kemajuan. 
 
"Indonesia punya konstitusi, memang sebenarnya sepak bola itu harusnya dipisahkan banget (dengan politik). Kita seharusnya mengarahkan ke sana karena sepak bola itu industri harusnya dibikin profesional terpisah. Namun, kita hidup di negara Indonesia yang punya aturan jelas," kata Tobias.
 
Tobias melanjutkan, semua pihak seharusnya mendukung penuh dan mengikuti seruan Presiden Jokowi untuk memisahkan politik dan sepak bola demi kemajuan yang diinginkan bersama. 
 
"Yang pasti, karena gelaran sepak bola dunia di Indonesia tidak jadi, kami sebagai pencinta sepak bola juga memahami keadaannya seperti apa. Tapi yang pasti, saya sependapat dengan Bapak Jokowi. Pisahkan politik dengan olahraga," ucapnya
 
Meski demkian, Tobis mengucap syukur dan terima kasih atas perjuangan Ketum PSSI Erick Thohir dalam melakukan lobi-lobi dengan FIFA untuk keselamatan dan kemajuan sepak bola Indonesia. 
 
"Sebagai suporter, kita berterima kasih kepada Pak Erick dan semua pihak yang terlibat dalam melakukan lobi-lobi agar tidak menjatuhkan sanksi. Intinya, kepada semua yang terlibat agar Indonesia tidak dijatuhkan sanksi (berat), kita berterima kasih,” bebernya.
 
Diakui Tobias, sepak bola Indonesia sudah beberapa kali mengalami peristiwa menyedihkan dalam beberapa tahun belakangan ini. Mulai dari tewasnya suporter di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Tragedi Kanjuruhan yang mengorbankan 135 nyawa, hingga batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. 
 
Padahal, lanjut Tobias, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa dijadikan momentum kebangkitan sepak bola Indonesia ke depan. Sebab, dari turnamen terbesar kedua FIFA tersebut, Indonesia jadi bisa belajar menggelar pertandingan dengan baik.
 
"Tentunya, Piala Dunia ini kita harapkan bisa menjadi momentum agar Indonesia bisa belajar bagaimana penyelenggaraan pertandingan sepak bola secara baik ke depan, sehingga ke depan tidak ada lagi korban nyawa melayang sia-sia," tutur Tobias.
 
"Bagaimana pengamanan dengan baik itu terbuang sia-sia, harusnya kita bisa memetik pelajaran tapi ini tidak jadi," tambahnya menutup.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan