Meski begitu, seperti dilansir france24.com, Kamis 10 Juni, unsur politik yang dibenarkan UEFA hanyalah tulisan Glory to the Heroes karena dianggap sebagai salam militer Ukraina.
Sementara itu, UEFA mengatakan bahwa gambar peta dibagian depan jersey tidak perlu diubah karena Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa "mengakui perbatasan teritorial seperti yang digambarkan secara luas oleh desain".
Kemudian, tulisan Glory to Ukraine juga bisa diterima UEFA karena dianggap sebagai "frasa umum dan tidak berbau politik yang memiliki signifikansi nasional secara umum".
Beberapa hari lalu, Rusia telah mengirim surat protes kepada UEFA soal jersey Ukraina karena terdapat unsur provokasi politik dalam desain yang digunakan, yakni gambar peta dengan wilayah Crimea yang dianeksasi Rusia pada 2014 silam dan tulisan slogan militer.
Mengetahui itu, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky malah seperti makin bangga karena langsung melakukan swafoto bersama jersey tersebut di Instagram sambil menulis keterangan, "banyak simbol penting yang menyatukan rakyat Ukraina".
Respons UEFA terhadap jersey anyar Ukraina sudah ditanggapi positif oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. Menurutnya, olahraga bukanlah medan perang, melainkan lapangan untuk berkompetisi.
"Jadilah pahlawan olahraga dan Anda akan memiliki kemuliaan. Lakukan seperti itu dan bukan dengan slogan-slogan nasionalis yang mengatakan tanah air harus dimuliakan," tulis Zakharova di Telegram.
Ukraina akan memainkan laga pertama Grup C kontra Belanda pada Minggu 13 Juni mendatang. Sedangkan sehari sebelumnya, ada Rusia yang bentrok dengan Belgia untuk memainkan laga pembuka Grup B Euro 2020. (france24.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News