Turki dipastikan gagal lolos ke babak 16 besar setelah kalah 1-3 dari Swiss pada laga pamungkas Grup A, Minggu 20 Juni malam WIB. Hasil tersebut membuat mereka pulang sebagai juru kunci tanpa meraih satu pun poin.
Kendati siap bertanggung jawab atas hasil buruk Turki di Euro 2020, Gunes menyatakan bahwa dirinya tidak pernah berpikir untuk mundur sembari menyalahkan banyak hal, termasuk media.
"Saya bertanggung jawab atas ini. Saya tidak terpikirkan untuk mundur, kegagalan ini harus dibayar, tapi media juga bertanggung jawab, demikian juga manajemen serta tim kepelatihan," ujar Gunes seusai laga kontra Swiss seperti dilansir Reuters.
"Para pemain dan kesalahan individual juga bertanggung jawab. Sebelum turnamen, kami diharapkan tampil di final dan sekarang kami dikritik begitu pedas," tambahnya.
Gunes bahkan dengan percaya diri menyatakan bahwa tim Turki saat ini bakal punya pondasi kuat untuk meraih kesuksesan dalam satu dasawarsa ke depan.
"Tim muda ini akan memperlihatkan capaiannya dalam 10 tahun ke depan untuk sepak bola Turki. Tapi, kami paham bahwa performa sepanjang turnamen ini sangat tidak bisa diterima," katanya.
"Ini ujian besar bagi kami, tapi terkadang kegagalan menghadirkan lebih banyak pengalaman ketimbang kesuksesan," lanjut Gunes menutup.
Gunes sudah dua kali dipercaya menjadi pelatih Turki. Sebelum 2019 hingga saat ini, kesempatan itu juga pernah dia dapat pada tahun 2000 hingga 2004.
Gunes sejatinya sosok penting Turki ketika finis ketiga dalam Piala Dunia 2002 dan dia pun sempat dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik UEFA 2002. Namun, Gunes didepak oleh federasi sepak bola Turki (TFF) setelah Turki gagal ke babak utama Euro 2004. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News