Bertanding di Stadion Parken, Denmark, Senin 28 Juni malam WIB, Spanyol menang atas Kroasia dengan skor, 5-3. Namun, kemenangan tersebut baru bisa mereka raih dengan susah payah lewat perpanjangan waktu.
Menginjak menit ke-20, Kroasia sejatinya unggul lebih dulu karena Pedri dianggap melakukan gol bunuh diri setelah Simon gagal menerima operannya. Tapi beruntungnya, Spanyol tetap mampu bangkit dari momen buruk itu.
"(Unai Simon) telah memberi pelajaran kepada semua orang. Melakukan kesalahan itu tidak penting, tapi yang terpenting adalah sikap Anda setelah melakukan kesalahan," kata Enrique seusai laga seperti dikutip BBC Sport.
"Ini adalah pelajaran bagi semua rekan satu timnya dan untuk semua anak yang ingin bermain sepak bola. Sepak bola adalah olahraga kesalahan. Suporter telah memuji kedua tim atas upaya mereka dan pertunjukan yang diberikan," tambahnya.
Setelah melakukan blunder, Simon yang tidak diganti malah melakukan sejumlah penyelamatan penting untuk membawa timnya berbalik unggul 3-1 lewat gol Pablo Sarabia (menit ke-38), Cesar Azpilicueta (menit ke-57) dan Ferran Torres (menit ke-77).
Namun, Kroasia juga menunjukkan perlawanan apik dengan mencetak dua gol balasan pada pengujung laga yang membuat laga berlanjut ke perpanjangan waktu. Masing-masing gol tersebut dicetak oleh Mislav Orsic (menit ke-85) dan Mario Pasalic (menit 90+2).
Tidak mampu menyaingi tingginya intesitas permainan Spanyol pada perpanjangan waktu, Kroasia akhirnya mengakui kekalahan karena gawangnya dibobol oleh Alvaro Morata pada menit ke-100 dan Mikel Oyarzabal pada menit ke-103.
"Saya telah menjalani beberapa pertandingan yang sangat intens, tetapi ini adalah salah satu yang paling intens," tutup mantan pelatih Barcelona tersebut. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News