Seperti dikutip laman resmi PSSI, Selasa 8 Desember, pelatih timnas U-16 Bima Sakti menyebut bahwa sains dapat mengurangi risiko cedera pada pemain saat berlatih maupun bertanding.
"Sehingga akan mempermudah fisioterapis dan pelatih fisik untuk membuat program pencegahan cedera serta peningkatan kemampuan pemain," ujar Bima.
Ada beberapa tes yang diberikan ke pemain seperti tes komposisi penyusun tubuh seperti lemak dan massa otot, kemudian kekuatan otot paha belakang (hamstring), kekuatan lompatan vertikal dan lain-lain.
Data pergerakan pemain kemudian dianalisis dengan metode tiga dimensi agar atribut fisik pemain seperti kekuatan, postur, pergerakan dan tenaga tergambarkan dengan baik oleh jajaran pelatih.
Tes untuk timnas U-16 ini dilakukan oleh tim ahli dari Surabaya yang menggunakan teknologi sains olahraga dari Surabaya.
"Saya berharap hasilnya bagus," kata Bima.
TC timnas U-16 di Sleman melibatkan 26 pemain dan dijadwalkan berlangsung pada 6-23 Desember 2020. Kegiatan itu dilakukan sebagai persiapan menyambut Piala Asia U-16 yang bergulir di Bahrain pada 2021. Indonesia sebagai satu-satunya perwakilan ASEAN berada di Grup D bersama Jepang, Arab Saudi dan Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News