Pemain 22 tahun itu mencetak tiga gol untuk tim nasional dalam pertandingan pertamanya di Piala Asia, memimpin tim dalam mencetak gol bersama kapten Son Heung-min, dan juga menambahkan satu assist.
Dua golnya pada pertandingan pembuka Korea Selatan melawan Bahrain pada babak kualifikasi sangat penting dalam kemenangan tim 3-1, membuatnya mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik pertandingan tersebut.
Akram Afif dari Qatar, MVP dan pencetak gol terbanyak turnamen tersebut, merupakan pilihan yang jelas untuk masuk 11 besar bersama rekan senegaranya Hassan Al-Haydos, Lucas Mendes dan Meshaal Barsham.
Baca juga: Timnas Korsel Gagal ke Final Piala Asia, Son Heung-min Minta Maaf
Afif membawa timnya meraih kemenangan 3-1 atas Jordan di final dan menjadi pemain pertama yang mencatatkan hattrick di turnamen tahun ini.
Seleksi lainnya adalah Yazan Al-Naimat dan Abdallah Nasib dari runner-up Yordania, Mehdi Ghayedi dari Iran, Craig Goodwin dari Australia, Aymen Hussein dari Irak, dan Ali Al-Bulayhi dari Arab Saudi.
Masuknya Lee sebagai Tim Terbaik Turnamen merupakan hadiah hiburan atas penampilan mengecewakan tim Korea Selatan.
Kekalahan 2-0 mereka di semifinal menandai hilangnya peluang untuk memenangkan Piala Asia sejak kejuaraan tunggal mereka pada tahun 1960 di acara Seoul.
Performa buruk tim melawan tim berperingkat jauh lebih rendah di FIFA memicu kritik keras dari para penggemar dan seruan pengunduran diri pelatih kepala Juergen Klinsmann, dengan Son tetap tidak jelas tentang masa depannya bersama tim nasional.
Lee, yang saat ini bermain secara profesional untuk klub Ligue 1 Paris Saint-Germain, telah menunjukkan harapan sejak awal karirnya dengan menjadi pemain sepak bola Korea Selatan termuda yang melakukan debut profesional di Eropa pada usia 17 tahun.
Pemain Korea Selatan tersebut juga memenangkan gelar Asian Young Footballer of the Year in 2019 yang dipersembahkan oleh AFC kepada pemain muda terbaik di Asia. (Jennifer Carorine Gouw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
