Sevilla mengangkat trofi usai menang penalti dengan skor 4-1. Sebelumnya kedua tim bermain imbang 1-1.
AS Roma unggul lebih dulu lewat gol Paulo Dybala pada menit 35. Sedangkan gol penyeimbang Sevilla tercipta pada menit 55 lewat gol bunuh diri Gianluca Mancini.
Mourinho sendiri mengaku sedih dan kecewa atas kekalahan tersebut. Namun, ia sadar apapun bisa terjadi di sepak bola.
| Baca juga: Menang Adu Penalti atas Roma, Sevilla Juara Liga Europa 2022/2023 |
"Ada yang menangis, ada yang bahagia. Kenyataannya sekarang, kami sangat sedih entah dengan atau tanpa menangis," ujar Mourinho selepas laga.
Kendati harus merelakan rekor tidak pernah kalah di final, ia tetap berterima kasih kepada anak-anak asuhnya yang bermain baik di sepanjang musim ini.
"Saya sudah memenangkan lima laga final, dan saya kalah di final yang satu ini. Namun, saya tetap akan pulang dengan bangga. Anak anak sudah memberikan yang terbaik," sambungnya.
Rekor kemenangan Mourinho di final kompetisi Eropa
Mourinho sebelumnya selalu menang di laga final pentas Eropa. Kemenangan pertama ia raih saat melatih FC Porto di 2003. Kala itu, ia membawa klub Portugal itu menjuarai Liga Europa.
Lalu, setahun berselang, lagi-lagi bersama FC Porto, Mourinho menjuarai Liga Champions mengalahkan AS Monaco dengan skor 3-0.
Final ketiga ia lakoni saat meracik Inter Milan. Di 2010, ia membawa Inter mengangkat trofi Liga Champions usai menang 2-0 atas Bayern Munchen.
Final keempat Mourinho terjadi ketika ia membawa Manchester United ke partai puncak Liga Europa tahun 2017. Setan Merah yang kalah itu berhadapan dengan Ajax Amsterdam menang dengan skor 2-0.
Kemudian, final terakhir yang ia juarai adalah pada tahun lalu, saat memimpin AS Roma di final Liga Konferensi. Ia membuat AS Roma merasakan trofi kompetisi Eropa pertama.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
