“Kami menilai PSSI di bawah Erick Thohir tidak memiliki arah yang jelas. Blueprint pembinaan tidak ada, perbaikan liga stagnan, pembinaan usia muda tidak berjalan, dan edukasi suporter tidak dilakukan. Yang terlihat justru pencitraan pribadi dan penggunaan sepak bola sebagai alat politik,” tegas Ignatius Indro.
Menurut Indro, apa yang disampaikan Erick Thohir dalam podcast Bukan Kaleng Kaleng menunjukkan cara pandang yang sempit terhadap tanggung jawab publik. Indro menegaskan, tuntutan agar Erick Thohir mundur bukan soal pribadi, tetapi soal akuntabilitas dan etika kepemimpinan.
“Amanah bukan sekadar mandat formal. Amanah itu berarti tanggung jawab moral untuk membawa perubahan nyata. Kalau selama ini sepakbola hanya dijadikan panggung politik, berarti amanah itu telah disalahgunakan,” lanjutnya.
Baca juga: Ketua PSSI Kerucutkan 5 Nama Pelatih untuk Timnas Indonesia
Tak Ada Langkah Konkret
PSTI menilai, di tengah harapan besar publik pasca tragedi dan berbagai janji reformasi sepak bola, yang terjadi justru kemandekan dan ketimpangan. Liga masih bermasalah dalam tata kelola, infrastruktur pembinaan tidak diperbaiki, dan komunikasi antara federasi dengan suporter semakin renggang.“Kami tidak melihat langkah konkret menuju profesionalisme. Semua yang terjadi justru memperkuat kesan bahwa sepak bola Indonesia dipakai untuk membangun citra politik, bukan sistem sepak bola nasional yang berkelanjutan,” kata Indro.
“Kalau gagal menjalankan amanah, maka mundur adalah sikap paling terhormat. Ini bukan soal siapa yang berkuasa, tapi soal siapa yang berani bertanggung jawab. Kami dari PSTI menuntut Erick Thohir mundur demi menyelamatkan masa depan sepak bola Indonesia,” tegasnya.
Indro juga menyerukan kepada seluruh elemen suporter di Indonesia untuk bersatu menyuarakan perubahan struktural di PSSI dan mendorong kepemimpinan yang benar-benar berpihak pada pembinaan, liga yang sehat, dan hubungan yang konstruktif dengan suporter.
“Kami tidak anti siapa pun, tapi kami anti terhadap kepemimpinan yang tidak berpihak pada perbaikan nyata. Sepakbola Indonesia terlalu berharga untuk dijadikan alat politik. Saatnya PSSI dibersihkan dan dikembalikan kepada rakyat sepak bola,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id