Walau tampil kurang begitu meyakinkan pada dua laga babak penyisihan namun di semifinal Tim asuhan Shin Tae-yong tampil luar biasa. Sebaliknya tuan rumah yang begitu perkasa pada babak penyisihan dengan tiga kemenangan tanpa kebobolan justru tampil berantakan.
Pengamat sepak bola Akmal Marhali ketika dihubungi usai laga, Kamis (24/8/2023) malam mengatakan, "Kemenangan ini patut disyukuri, pemain luar biasa, tampil tanpa beban, tunjukan permainan terbaiknya."
"Dua gol cepat modal awal, walau sempat dikecilkan, gol ketiga hasil bunuh diri itulah yang membunuh permainan Thailand. Tampil di kandang sendiri, dan sebelumnya kalah di SEA Games 2021 membuat mereka tampil dengan beban, tidak ada pola, mereka tak mampu tunjukan sebuah tim, bermain keras kasar akhirnya gagal membobol gawang Indonesia." ujarnya.
Akmal menambahkan, secara hasil cukup maksimal, namun dari permainan kerjasama tim kurang begitu bagus, keuntungan gol cepat, manfaatkan situasi kritis. Kemenangan ini menjadi modal, lawan Vietnam.
"Ini adalah turnamen bergengsi di level Asia Tenggara. Momen untuk menunjukan jadi diri bangsa, sebelum bergerak ke atas piala Asia dan Dunia, kita harus menunjukan dominasi di level Asean," ucapnya.
"Kemenangan yang diraih belum apa-apa masih ada final, sukses sebuah tim ketika dapat trofi, inilah yang akan dicatat sebagai juara. Kita pernah juara AFF 2023 U-23 dan SEA Games 2023. Satu langkah lagi kita, melawan Vietnam yang merupakan salah satu tim terkuat yang juga juara bertahan," tegasnya.
"Untuk besok pemain harus fokus beri yang terbaik, tuntaskan di lapangan kemudian kita jadi bangsa yang tidak lagi tertinggal melangkah ke depan. Kalau juara jangan eforia berlebihan, tetap kritik terhadap Timnas agar terus berkembang." ungkap Akmal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News