"Pada gol pertama, kiper kami (Nadeo Argawinata) keliru dalam mengatur waktu (timing) saat menangkap bola. Itu karena pemain, secara keseluruhan, belum beradaptasi maksimal dengan lapangan," ujar Shin seperti dilansir Antara dalam jumpa pers selepas pertandingan.
Gol pertama Vietnam terjadi pada menit ketiga. Ketika itu, penyerang Vietnam Nguyen Tien Linh berhasil mengejar umpan lambung panjang yang dilepaskan Do Hung Dung. Nadeo sempat berupaya menghalau bola dengan maju dari wilayah amannya, tetapi sepakan Tien Linh datang lebih cepat.
Selain para pemain Indonesia yang kurang adaptasi dan konsentrasi, Shin menuturkan timnas Vietnam juga diuntungkan dengan kualitas lapangan Stadion Nasional My Dinh yang kurang baik.
"Kondisi lapangan stadion berbeda sekali dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, yang sempurna dan baik. Bagi saya, keadaan Stadion My Dinh tampak lebih baik saat di SEA Games 2021," kata Shin.
"Untuk sekarang, saya menyayangkan kondisi lapangannya. Namun, tim Vietnam sudah terbiasa dengan ini," lanjut pria asal Korea Selatan tersebut.
Kemudian, untuk gol kedua Vietnam yang kembali dicetak Tien Linh dengan tandukan dalam situasi tendangan sudut pada menit ke-47, Shin menjelaskan bahwa itu terjadi karena kurangnya konsentrasi para pemain dalam mengawal pergerakan lawan.
"Konsentrasi pemain menurun. Padahal saya selalu mengingatkan kepada pemain harus berhati-hati terutama pada lima menit awal dan lima menit akhir pertandingan," tutup Shin.
Hasil pertandingan memperpanjang tren negatif Indonesia yang belum pernah menang dalam enam pertemuan dengan Vietnam sejak 2016 (3 imbang, 3 kalah). Selain itu, Skuad Garuda juga jadi gagal memenuhi target PSSI yang menginginkan trofi juara. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
