Arnautovic absen ketika Austria menelan kekalahan 0-2 dari Belanda karena dia kena sanksi larangan bertanding satu laga menyusul selebrasi menghinanya saat mencetak gol kontra Makedonia Utara.
Kehadiran Arnautovic diakui Foda dibutuhkan bagi Austria yang wajib mengalahkan Ukraina untuk lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up Grup C.
"Kami memutuskan Marko akan main sejak awal dan itu artinya lawan bisa mengetahui dan mempersiapkan diri. Meski begitu, saya senang dia bisa main lagi," ujar Foda dalam jumpa pers jelang laga sebagaimana dilansir Reuters.
"Namun, kami tidak hanya bergantung kepada Marko. Dia memang punya kemampuan dan kualitas, tapi banyak pemain yang bisa memikul tanggung jawab besok," tambahnya.
Foda menjelaskan lebih lanjut, lini depannya perlu memperbaiki penampilan setelah gagal memberi tekanan ketika kalah dari Belanda pada pertandingan sebelumnya.
"Kami bisa mencapai kotak penalti lawan ketika melawan Belanda, tapi umpan akhir kami kurang bagus atau seperti kurang termotivasi," katanya.
"Kami terlalu jarang menyerang lawan dan itu yang harus kami perbaiki," tambahnya.
Sejatinya, hasil imbang dari laga Ukraina sudah cukup untuk memperbesar kemungkinan Austria lolos ke babak sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik fase penyisihan grup.
Namun, Austria tentu memilih membidik kemenangan demi menjamin nasib mereka tanpa menunggu hasil grup-grup lain, dan itu diutarakan oleh kapten tim David Alaba.
"Bukan hanya bagi saya, pertandingan besok sangat penting bagi semua pemain di tim ini. Ini tak ubahnya pertandingan final dan kami ingin menentukan nasib di tangan sendiri," tutur Alaba.
"Kami ingin mengambil langkah ini dan mencapai target. Tensi tim ini sudah meningkat dan semua orang sangat bersemangat untuk pertandingan besok," tambahnya.
Dalam dua penampilan sebelumnya di Piala Eropa, langkah Austria selalu terhenti pada fase grup. Jadi, bisa lolos ke babak 16 besar saja sudah menjadi sejarah baru buat mereka. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News