Thailand dan Vietnam sama-sama mengoleksi 11 angka dari lima laga. Indonesia juga mengantongi 11 poin dengan keunggulan produktivitas gol, hanya saja status peringkat di AFF didasarkan head to head, bukan jumlah gol sehingga skuad Garuda muda harus puas di peringkat ketiga.
Pertandingan Vietnam vs Thailand menjadi sorotan netizen yang menganggap kedua negara tersebut telah memainkan sepak bola gajah alias 'main sabun' demi mengamankan tiket ke babak selanjutnya.
Dalam beberapa momen di pertandingan, kedua tim terlihat sama sekali tidak ingin menyerang lawan dan hanya melakukan umpan-umpan pendek di area pertahanan. Praktik kotor ini dinilai mencoreng nilai fair play dalam sepak bola.
Namun sadar kalau AFF tak akan memberikan sanksi apapun terhadap Vietnam dan Thailand, kini pencinta sepak bola tanah air mendesak PSSI untuk keluar dari Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).
Beberapa netizen mengungkapkan kalau Piala AFF memang tak lebih dari sekadar turnamen 'tarkam' (antar kampung) kelas internasional. Karena faktanya, kompetisi AFF memang tidak diakui oleh Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA.
"Keluar saja dari AFF, selain regulasi yang merugikan dan tidak termasuk dalam agenda FIFA, malah membuat banyak pemain cidera serta tidak bertambahnya ranking FIFA," komentar seorang netizen.
"Kalau kita keluar dari kompetisi AFF, FIFA nggak akan nge-banned Indonesia. Karena kompetisi AFF diluar regulasi FIFA. (Kompetisi non resmi)," timpal netizen lain.
"AFF Mafia, mending keluar dari AFF dan mereka akan rugi besar," tulis akun lainnya.
Komentar pencinta sepak bola tanah air ternyata juga benar adanya. Karena faktanya, Piala AFF memang tidak diakui dan hanya berstatus laga persahabatan di mata FIFA.

Sejarah AFF
AFF merupakan federasi sepak bola yang berisikan negara-negara Asia Tenggara.
AFF dibentuk sebagai wadah kerjasama negara-negara Asia Tenggara dengan semangat bisa saling bahu membahu dalam perkembangan sepak bola.
AFF yang terbentuk di Indonesia tahun 1984 belum mendapat pengakuan dari FIFA. Meski demikian, FIFA juga tak pernah mempersalahkan keberadaan AFF.
Selain membuat agenda rutin AFF Cup untuk negara-negara Asia Tenggara, AFF sendiri aktif menggelar kompetisi untuk pembibitan usia muda seperti Piala AFF U-16, U-19 hingga Piala AFF U-23 yang semuanya tidak masuk kalender resmi FIFA.
Turnamen Asia yang diakui FIFA
Sejauh ini, turnamen Asia yang diakui FIFA hanyalah kompetisi yang berada di bawah naungan AFC (Asian Football Confederation), Federasi Sepakbola Asia. Seperti AFC U-20 dan AFC U-23, serta AFC Cup (Piala Asia) yang digelar empat tahun sekali. Tim nasional pemenang Piala Asia dipastikan langsung lolos untuk mengikuti Piala Konfederasi FIFA melawan juara-juara dari benua lain.
Selain itu, ada juga Piala Champions AFC atau liga Champions Asia yang merupakan kompetisi level klub tertinggi di benua Asia.
Melansir dari laman resmi FIFA, selain AFC, federasi lain yang diakui FIFA yakni UEFA (Eropa), CAF (Afrika), CONCACAF (Amerika Utara dan Tengah), CONMEBOL (Amerika Selatan) dan Oceania.
Di luar kompetisi federasi di atas, maka hanya dianggap sebagai turnamen non-resmi alias persahabatan, salah satu contohnya adalah Piala AFF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id