Pemicu kericuhannya dikabarkan berasal dari para fan Liverpool yang kecewa tidak bisa masuk stadion karena tiket mereka palsu. Setelah itu, pihak kepolisian terpaksa bertindak tegas terhadap para suporter yang tetap bersikeras ingin masuk.
Menurut AFP, Minggu 29 Mei, kekacauan di luar stadion itu memaksa pihak kepolisian Prancis menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan para suporter. Kemudian, kick-off pertandingan pun harus ditunda hingga lebih dari 30 menit.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menjelaskan, terdapat 68 orang yang ditangkap karena aksi ricuh tersebut. Kemudian, 38 orang di antaranya terpaksa ditahan dan bisa menghadapi dakwaan. Menurutnya, tindakan ini dilakukan karena mereka berperilaku kasar terhadap petugas.
Sementara itu, beda dengan pemandangan di luar stadion, polisi Paris membeberkan bahwa dua zona besar penggemar yang menampung ribuan suporter dari kedua belah pihak terlihat dalam atmosfer baik di dalam stadion.
Begitu pula dengan sekitar 40.000 suporter Liverpool tanpa tiket yang memadati wilayah timur Paris. Mereka benar-benar datang demi menikmati euforia final Liga Champions dan tidak mempermasalahkan harus menonton laga secara bersama-sama di layar besar.
Pemadam Kebakaran Paris yang menangani semua jenis situasi darurat pada malam final Liga Champions membeberkan bahwa kericuhan dapat diredam dengan baik, meski harus merawat sejumlah suporter yang terkena gas air mata atau mengonsumsi alkohol secara berlebihan. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News