"Ketika saya mendapat panggilan dari prinsipal tim HAAS yaitu Gunther Steiner dan Gene Haas di Monza, Italia 2015, bahwa mereka hanya ingin balapan dan tak terlalu tertarik dengan hal-hal yang berbau politik dalam tim. Mereka hanya ingin ambisi untuk tampil agresif meraih kemenangan terbayar di F1. Mereka hanya ingin balapan di F1 dan punya performa terbaik sebagai tim," cerita Grosjean.
"Hal itulah yang membuatku sangat tergoda. Mereka juga memberikan kesempatan untuk berpikir dan akhirnya kami memulai perjalanan mimpi ini. Saya tahu latar belakang Gunther dan Gene juga sangat piawai dalam dunia balapan. Makanya tak ada keraguan saat mengawali musim kompetisi tahun ini."
Kesempatan untuk tampil dengan performa terbaik Renault F1 memang Ia abaikan. Pembalap asal Perancis itu menegaskan bahwa kalau Ia meraih kemenangan bersama tim pabrikan, orang-orang bakal menganggap bahwa itu adalah hal yang wajar.
Ferrari adalah tim impiannya dan itu bukan rahasia lagi. Tapi jika ambisi ini berhasil Ia jalankan dengan baik di tim HAAS, maka itu bakal memperbaiki image-nya sebagai seorang pembalap yang punya talentas besar.
Hasilnya memang terbukti, Ia beberapa kali mampu finish di zona poin dan membuat pembalap di tim lain merasa kesulitan. Meski konsistensi mereka masih jadi tanda tanya besar, tapi Grosjean berharap tahun depan bisa tampil lebih baik.
Baca juga:
Pembalap Muda Masuk F1, Villeneuve: Ini Kesalahan Besar!
Ban Baru F1 2017, Lebih Lebar 25 Persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News