Sprint Race merupakan balapan dengan jarak pendek, sekitar 100 km yang dirancang untuk menambah ketegangan di akhir pekan balapan. Hal tersebut berbeda dengan balapan utama yang menempuh sekitar 305 km, sehingga Sprint Race jauh lebih singkat dan cepat. Walaupun begitu, pengeculian untuk sirkuit Monako yang hanya memiliki jarak 260 km karena karakter sirkuit yang lambat.
Setelah terlaksana sejak 2024, sprint race sebenarnya menimbulkan pro dan kontra. Walaupun begitu, CEO F1, Stefano Domenicali optimistis bahwa ada ruang pengembangan agar balapan menarik.
Baca juga: Mercedes tidak Akan Melakukan Perubahan Besar untuk Bersaing dengan Ferrari dan Red Bull
“Saya yakin ada probabilitas untuk memperluas dua hal yang perlu didiskusikan, baik dengan pembalap maupun tim, tentu tak lupa dengan FIA. Pertama, apakah kitab isa menerapkan jadwal sprint lebih sering? Kedua, apakah ini saat yang tepat untuk mempertimbangkan reverse grid seperti yang sudah diterapkan di F2 dan F3?” ungkap Domenicali dalam podcast The Race.
Apa itu Reverse Grid?
Reverse Grid merupakan format di mana posisi start dibalik. Dalam F2, sepuluh posisi teratas hasil kualifikasi dibalik dengan pembalap yang finish pertama akan memulai di posisi 10 dan juga seterusnya.Domenicali berharap sistem serupa juga diterapkan di F1 untuk memberikan ketegangan dalam balapan. Kendati menuai perdebatan, ia menegaskan bahwa ini akan menjadi masa depan dari F1 sendiri. (INDIRA PRAMESTI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
