"Jujur saja, saya takut bahwa ajang balap F1 ini hanya dianggap sebagai pertunjukan biasa saja. Makanya saya ingin melakukan pengetesan skil yang dimiliki Rossi dan Ogier," ungkap Wolff kepada La Gazzetta dello Sport yang dikutip dari Crash.net.
Ketakutan Wolff memang sudah terjadi. Lantaran di beberapa penyelengaraan balap F1 saat ini, dianggap kurang menarik karena hanya menawarkan pertunjukan balapan biasa saja. Bukan unjuk teknologi atau skill terbaik para pembalapnya. Kemudian fitur-fitur yang menarik di sana dan beberapa hal lainnya.
Apalagi sempat ada anggapan bahwa perubahan regulasi mesin dari 2,400 cc jadi 1.600 cc menggunakan sistem turbocharged, jadi kunci turunnya viewer balap mobil paling eksotis dunia itu. Mengingat penonton tak lagi bisa mendengar suara mesin yang melengking khas F1.
Kembali ke soal undangan terhadap Rossi, jika pembalap kawakan itu menyepakatinya, maka ini bakal jadi kesempatan ketiga baginya menunggangi mobil F1. pada 2004 dan 2006 lalu Ia sudah pernah melakukannya dengan tim Ferrari. Tapi saat itu aplikasi teknologi seperti kinetic energy recovery system dan drag reduction system belum digunakan.
Baca juga:
Pembalap Muda Masuk F1, Villeneuve: Ini Kesalahan Besar!
Ban Baru F1 2017, Lebih Lebar 25 Persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News