"Kami kecewa dan marah, begitu juga dengan fans kami dan dengan alasan yang bagus. Ini adalah momen yang sulit dalam satu musim yang kami tahu sejak awal akan menjadi momen yang sulit," kata Binotto seperti dikutip dari Crash.
"Tetapi pada saat-saat seperti inilah kami perlu berdiri teguh dan melihat ke depan untuk melewati periode sulit ini. Itu satu-satunya cara kita keluar dari situasi ini," urainya.
Pembalap utama Ferrari, Sebastian Vettel, mengaku perlu banyak hal yang dibenahi pada mobilnya. Tapi, ia paham bahwa butuh waktu untuk membenahi tunggangannya.
"Kami harus bekerja keras, karena ada banyak pelajaran akhir pekan ini, jadi kami harus memastikan kami tetap kuat, tetap bersama, dan melakukan yang terbaik yang kami bisa," tutur Vettel.
"Kami memiliki dua balapan penting yang akan datang untuk tim dalam dua pekan ke depan, jadi di situlah kami fokus, tetapi kami juga harus realistis karena kami tidak bisa mengharapkan keajaiban. Kami tidak sekuat yang kami inginkan, jadi kami harus tetap optimistis dan melihat hal-hal baik, meski saat ini tidak banyak," jelasnya.
Hal senada diungkapkan Charles Leclerc. Pembalap asal Monako tersebut mengaku frustrasi akibat mobil yang dipacunya kurang memiliki kecepatan.
"Itu sangat membuat frustrasi, karena ini merupakan akhir pekan yang sangat sulit bagi kami. Balapan tidak lebih mudah karena kami memiliki masalah pada pit stop, yang membuat saya kehilangan cukup banyak waktu dan posisi lap," ujar Leclerc.
“Saya mencoba mengejar ketinggalan, tetapi sangat sulit bagi kami untuk menyalip. Kami perlu bekerja dan menemukan sesuatu karena ini sangat sulit," pungkasnya.
Akibat performa yang kurang memuaskan dari tujuh balapan musim ini, Vettel dan Leclerc terpuruk di klasemen pembalap. Vettel terpake di peringkat 13 sedangkan Leclerc lebih baik dengan menempati posisi 5.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News