Entah apa yang dibahas dalam proposal mesin itu. Namun, menurut laporan perubahan aturan itu lebih mengarah pada perubahan yang meminimalkan kebisingan mobil.
Namun, hal itu ternyata tidak disetujui Presiden Ferrari Sergio Marchionne. Ia khawatir jika aturan itu justru tidak memenuhi standar mobilnya. Jika terjadi demikian, ia pun mengancam timnya akan keluar dari F1.
Baca: 10 Pembelian Terbaik di Liga Primer Inggris Sejauh Ini
"Liberty sebetulnya punya niat baik, yakni mengurangi biaya tim yang menurut saya bagus. Beberapa hal yang tidak perlu kami setujui adalah powertrain. Saya rasa itu adalah sesuatu yang tidak perlu untuk Ferrari," ujar Marchionne.
"Faktanya adalah kami sekarang punya beda pendapat dalam hal pengembangan strategis. Saya pikir kami akan mengeluarkan keputusan," tambahnya.
"Jika kami menemukan perangkat yang hasilnya menguntungkan hanya untuk keuntungan merek, pasar, dan memengaruhi posisi yang kurang baik untuk Ferrari, kami tidak akan bermain," tutur Marchionne.
Baca: Romelu Lukaku Menjawab Kritikan
Ferrari menjadi salah satu peserta lama di Formula 1. Ia bergabung dengan kejuaraan tersebut pada 1950.
Selama 67 tahun, Ferrari mampu meraih gelar konstruktor sebanyak 16 kali. Selain itu, mereka juga sukses meraih 15 gelar dalam sektor pembalap. (Crash)
Video: Timnas U-19 Borong Lima Gol di Laga Kontra Timor Leste
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News