medcom.id, Jakarta: Liga Primer Inggris sudah berjalan 10 pekan. Banyak pemain yang menujukkan dirinya layak dilabeli "pembelian terbaik" meski baru pindah tim musim panas ini.
Jika baru pindah tim, biasanya pemain butuh adaptasi untuk bisa nyetel dengan pola permainan tim tersebut. Tak jarang, awal musim biasanya berjalan tidak terlalu mulus bagi pemain, apalagi yang baru merasakan Liga Primer Inggris.
Tapi tidak bagi 10 pemain ini. Mereka bisa dibilang sebagai pembelian terbaik Liga Primer Inggris musim panas tahun ini. Beberapa bahkan baru merasakan kerasnya atmosfer Liga Primer Inggris yang terkenal memiliki jadwal yang padat.
Mereka langsung bisa berkontribusi bagi tim yang dibela. Paling tidak sampai saat ini.
Berikut 10 pembelian terbaik Liga Primer Inggris musim panas ini:
10. Harry Maguire (Leicester City)
Leicester mengawali musim ini dengan tidak baik, meskipun keadaan bisa menjadi jauh lebih buruk tanpa kehadiran Maguire di belakang yang menenangkan. Setelah menandai kedatangannya dengan sebuah gol dan membantu dalam dua pertandingan pertamanya di liga, penampilan Maguire terus konsisten meski The Foxes hanya berjarak empat poin dengan zona degradasi.
Kurangnya kecepatan di belakang adalah salah satu alasan utama mengapa Leicester melempem musim lalu, dan Wes Morgan tentu saja mendapat keuntungan dari memiliki pasangan yang lebih muda. Dengan mantan pemain Hull City itu mengambil inisiatif, Morgan bisa bermain dalam peran yang lebih terbatas. Catatan dua assist yang dia bukukan sejauh ini adalah yang terbanyak bagi pemain yang berposisi sebagai bek tengah.
9. Jack Cork (Burnley)
Pelatih Burnley, Sean Dyche memuji habis-habisan Cork saat timnya mengalahkan Newcastle United. Dia menyebut Cork memiliki visi misi bermain yang tinggi.
Ketenangan pemain yang dibeli dari Swansea City itu dalam penguasaan bola dan disiplin defensif telah lama membuatnya menjadi salah satu pemain paling mendapat perhatian, tapi jarang mendapat sorotan lebih. Kurangnya perhatian utama sebagian karena perannya sebagai pemain lini tengah defensif.
Cork luar biasa dalam penguasaan bola, jarang salah operan dan umumnya menentukan tempo. Cork berkembang di lingkungan yang pas untuk dia tampil konsisten. Bahkan, dia mencatat statistik menjadi pemain paling rajin menjelajah lapangan di Liga Primer Inggris.
8. Richarlison (Watford)
Tiga gol dan dua assist dari sembilan awal liga adalah bukti sahih betapa mengagumkannya penampilan pemain yang dibeli dari Fluminense ini. Dia berhasil menujukkan adaptasi yang baik meski berada di negara baru.
39 persen serangan Watford berasal dari sisi sayap kiri musim ini (yang tertinggi ketiga di Liga Primer Inggris), yang mencerminkan seberapa sering rekan satu timnya memberikan bola kepada Richarlison.
7. Mario Lemina (Southampton)
Dibeli dari Juventus, Lemina membuktikan menjadi pemain yang cukup berpengaruh di Soton. Meski masih berusia 24 tahun, dia merupakan pemain yang tenang saat memegang bola. Dia bagus dengan tekel dan cepat mengantisipasi bola liar.
Catatannya operannya juga menawan, yakni 91,1 persen. Dia menjadi pemain dengan operan sukses tertinggi di luar bek.
6. Davinson Sanchez (Tottenham Hotspur)
Beradaptasi dengan kehidupan sepak bola Inggris setelah menerima bermain di Belanda tentu tidak mudah, itu pernah dialami Vincent Janssen. Mengingat bahwa Sanchez baru berusia 21 tahun, mendapat bayaran yang besar, dan bahkan tidak ikut serta dalam persiapan pramusim bersama Mauricio Pochettino, cukup luar biasa betapa nyamannya dia menyelinap masuk sebagai bek inti.
Sanchez kuat dan cepat, menambah mobilitas pertahanan sentral yang tidak bisa diberikan oleh Eric Dier musim lalu. Mantan bek Ajax itu belum menjadi berita utama di Inggris. Tapi Sanchez sepertinya dia akan menjadi bagian dari pertahanan Tottenham selama bertahun-tahun. Operan suksesnya mencapai 93,6 persen, kedua terbaik di bawah John Stones.
5. Romelu Lukaku (Manchester United)
Ini pembelian penting United musim panas 2017. Didatangkan dari Everton, dia menjelma menjadi striker berbahaya sampai pekan ke-10. Dia sudah mencetak tujuh gol dan mencatatkan tiga assist dari 10 kali main di Liga Primer Inggris. Itu berarti setidaknya dia selalu terlibat satu kali per pertandingan dalam urusan gol The Red Devils.
4. Sead Kolasinac (Arsenal)
Tidak butuh waktu lama bagi Kolasinac untuk membuat dirinya dielu-elukan oleh penggemar Arsenal dan membuktikan bahwa dia adalah tipe bek agresif dan berpikiran visioner. Itu dibuktikan dengan tidak ada pemain Arsenal yang memiliki gol dan assist total (lima) lebih tinggi daripada dirinya di semua kompetisi musim ini. Hebatnya, dia didatangkan dengan gratis oleh Arsenal dari Schalke.
3. Pascal Gross (Brighton & Hove Albion)
Gelandang berusia 26 tahun asal Jerman yang didatangkan dari Ingolstadt, telah menjadi bagian penting bagi tim Chris Hughton musim ini. Gross diserahkan tugas sebagai playmaker dalam formasi Brighton 4-4-1-1. Cara bermainnya mirip seperti Dele Alli di Tottenham Hotspur yang suatu saat tim buntu dia bisa membuat perbedaan.
Catatan luar biasa lainnya ialah Gross sudah mengantongi lima assist dan dua gol di Liga Primer Inggris musim ini, membuatnya secara statistik berada di jajaran gelandang paling produktif.
2. Ederson (Manchester City)
Kemunculan Ederson sebagai salah satu kiper terbaik memang luar biasa. Kiper asal Brasil itu baru saja masuk ke tim utama Benfica pada Maret 2016 tetapi sudah menjadi salah satu kiper terbaik di Eropa, dan mendapat pujian dari semua penjuru dunia atas distribusi bolanya yang luar biasa.
Pada banyak kesempatan musim ini, petenis berusia 24 tahun itu sering menerima backpass dan tak menguasai bola dalam keadaan di bawah tekanan dari pemain depan lawan yang menekan tinggi, tetapi dia selalu berhasil memberikan operan atau sekadar menyapu bola.
Pertahanan garis tinggi yang diterpakan dalam permainan City memang membuatnya jarang melakukan penyelamatan, tetapi sundulan berani saat berduel dengan Sadio Mane menunjukkan bahwa dia lebih dari sekedar kiper yang baik.
1. Mohamed Salah (Liverpoool)
Tidak mengherankan jika Salah masuk daftar nomor satu. Kehebatannya dalam menguasai bola dan kecepatan di sisi kanan membuat dia menjadi rekan yang sempurna untuk Sadio Mane dan sangat cocok dengan taktik gegenpressing versi Juergen Klopp.
Setelah sempat mendapat pengalaman bermain di Inggris bersama Chelsea, Salah tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan sepak bola Liga Primer Inggris; dia sudah mencetak 10 gol hanya dalam 16 pertandingan di semua kompetisi untuk Liverpool.
Kedatangan Salah juga telah membebaskan Philippe Coutinho untuk bermain dalam peran lini tengah yang lebih dalam, yang berarti dia bisa menembus pertahanan lawan dan membantu Liverpool menangani masalah yang sudah berlangsung lama: bagaimana menerobos tim yang bertahan sangat dalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)