Uniknya tim Mercedes GP tak disalahkan karena memang tak melanggar regulasi teknis apapun. Pasalnya sistem sayap fleksibel yang beroperasi di mobil Mercedes GP saat itu dioperasikan oleh aliran udara secara vertikal di posisi penyangga sayap belakang. Ini secara otomatis berlangsung jika aliran udara di sisi sayap mencapai tekanan tertentu.
Sementara proses menutup sayap untuk mendapatkan downforce besar sebelum masuk tikungan, didapatkan melalui sistem pengereman. Ini secara otomatis menutup dan masih digunakan sampai sekarang. Tapi karena hal itu dianggap mampu membuat balapan jadi seru, sistem ini pun mulai dilegalkan dan ahirnya digunakan hingga sekarang.
Bedanya adalah sistem yang ada sekarang benar-benar dioperasikan melalui gerakan pembalap. Tapi Brawn mulai mempertanyakan apa untungnya bagi fans sistem DRS tersebut?
"Apa sih untungnya DRS ini? toh ini sangat tidak populer di ajang balap lain. Memang semua pembalap tahu bahwa dengan menekan tombol ini, pembalap mungkin bisa menyusul rivalnya dengan cepat. Tapi apakah hal itu yang benar-benar ingin dilihat oleh para fans balap?" ujar Brawn.
Konsep DRS ini sebenarnya muncul untuk mengakali regulasi yang ada saat itu. Tapi Brawn tak berharap ini bakal dilegalkan. Karena dampaknya juga tak masif dan tak punya korelasi khusus ke penonton. Apakah sistem ini bakal dihilangkan? kita lihat saja.
Baca juga:
Pirelli Ingin Pembalap Tes Ban Basah di Catalunya
Jadwal Peluncuran Tim dan Tes Pra Musim F1 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News