Logo F1. (Chris Graythen / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Logo F1. (Chris Graythen / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

F1GP Arab Saudi

Serangan Teroris tidak Menghalangi Penyelenggaraan F1GP Arab Saudi

Kautsar Halim • 26 Maret 2022 11:00
Jakarta: Formula 1 memutuskan untuk tetap menggelar Grand Prix (GP) Arab Saudi meski terdapat aksi terorisme di fasilitas Aramco, Jumat 25 Maret lalu, yang berada tidak jauh dari area sirkuit di Jeddah. Namun, keputusan itu muncul setelah mendapat jaminan keamanan dari pemerintah setempat.
 
Aramco yang merupakan stasiun distribusi minyak negara jadi target serangan kelompok Houthi dari Yaman dan terdapat dua tangki yang terbakar di sana. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa akibat serangan tersebut.
 
"Kami telah menerima jaminan total bahwa keamanan negara menjadi yang utama," kata CEO Formula 1 Stefano Domenicali setelah bertemu dengan para pembalap, tim dan perwakilan pemerintah setempat seperti dikutip Reuters.

"Mereka telah memasang semua sistem untuk melindungi wilayah ini, kota, tempat di mana kita akan balapan. Jadi, kami merasa yakin dan harus percaya dengan otoritas setempat," tambahnya.
 
Berbicara di samping Domenicali, presiden FIA Mohammed Ben Sulayem menjelaskan bahwa serangan tersebut hanya menargetkan infrastruktur ekonomi dan bukan warga.
 
"Kami mendapat jaminan tertinggi bahwa ini adalah tempat yang aman. Semuanya akan aman, mari kita balapan," kata Ben Sulayem.
 
Tanda-tanda pertama serangan terlihat ketika asap hitam mengepul di Jeddah di sebelah timur sirkuit ketika para pembalap menjalani sesi latihan pertama (FP1) yang berjalan lancar pada Jumat 25 Maret.
 
Sesi kualifikasi Formula 2 juga berjalan sesuai jadwal. Akan tetapi, start FP2 untuk F1 jadi tertunda 15 menit karena tim dan pembalap dipanggil untuk rapat dengan Domenicali.
 
Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan para perwakilan tim telah sepakat untuk melangsungkan balapan dan bos tim Red Bull Christian Horner mengutuk serangan tersebut.
 
"Segala tindak terorisme tidak bisa dimaafkan. Olahraga ini tidak seharusnya diintimidasi ke dalam posisi dan situasi seperti itu tidak dapat diterima," kata Horner kepada Sky Sports F1.
 
Kelompok Houthi yang didukung Iran telah memerangi koalisi yang dipimpin Arab Saudi selama tujuh tahun. Kelompok itu meluncurkan rudal dan drone ke fasilitas energi dan desalinasi air milik Arab Saudi pada Minggu pekan lalu, kata kementerian energi dan kantor berita setempat. (ANT)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan