Pembalap Formula E Mercedes-EQ, Stoffel Vandoorne, menyebutkan banyak pembalap yang tidak familiar dengan sirkuit baru ini. Hal ini tentu akan menjadi tantangan bagi para pembalap yang akan turun di lintasan.
"Saya menyukai tantangan saat Anda tidak tahu pasti apa yang akan terjadi. Saya rasa sebagai tim kami kuat menghadapi situasi seperti ini," ungkap Stoffel Vandoorne.
Dia kemudian menyebutkan saat ini tim sedang dalam kondisi yang bagus dan kuat. Mereka pun mengakui sudah melakukan persiapan yang baik untuk menghadapi Jakarta E-Prix 2022.
"Kami sukses dalam balapan sebelumnya dan tujuan kami tentunya ingin mempertahankan hal tersebut tanpa meningkatkan terlalu banyak ekspektasi. Saya sangat yakin akan keunggulan mobil dan sejauh ini balapan kami secara umum selalu baik; itulah yang ingin kami raih di akhir pekan ini, untuk mengalami balapan yang baik.”
Lintasan balap di ibukota Indonesia ini memiliki panjang 2,37 km dan 18 sudut. Kesempatan menyalip terbaik kemungkinan besar akan ada di Turn (Tikungan) 1 dan 13. Mobil Gen2 dapat mencapai kecepatan maksimal 220 km per jam saat mendekati Turn 1 dan waktu putaran diperkirakan sekitar 1:07 menit.
Perbedaan antara 250 kW dan 220 kW di sirkuit baru diperkirakan sekitar 0,6 detik. Zona aktivasi untuk Attack Mode terdapat pada Turn 16 di mana pengemudi akan kehilangan 1,2 detik saat mengemudi di luar garis balap normal.
Seri Formula E Jakarta akan dilangsungkan dalam 1 hari, termasuk latihan pertama, latihan kedua, kualifikasi dan E-Prix diadakan pada Sabtu, 4 Juni. Balap akan dimulai pada 15.04 WIB. Nah, kira-kira bisakah Stoffel Vandoorne finish diurutan terdepan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
