Spekulasi sempat beredar bahwa Amerika Serikat akan menyediakan Miami sebagai panggung F1 keduanya setelah Austin. Rencana pelaksanaanya sendiri sudah disetujui oleh pemerintah setempat.
Sementara itu, GP Baku baru saja menggelar balapan ketiganya bulan lalu. Rahimov menyebut masih ada kontrak dengan F1 hingga 2020. Namun, terdapat klausul pemutusan yang bisa diaktifkan jika kedua pihak menyetujui.
"Kami punya kontrak yang mengikat untuk lima tahun, dimulai dari 2016. Tidak ada yang bisa memutuskannya kecuali kami kedua pihak setuju untuk memutusnya," kata Rahimov.Klik di sini: Kekalahan Hendra/Ahsan Menyudahi Perlawanan Indonesia di Semifinal
"Jika Miami masuk (dalam kalender 2019), bisa saja dan semua balapan bisa tetap ada. Hanya saja jadi 22 balapan. Saya rasa itu hanya rumor. Saya tidak tahu bagaimana rumor itu menyebar, karena sejak awal tidak masuk akal," sambungnya.
GP Baku 29 April lalu menandai kebangkitan Lewis Hamilton musim ini. Sang juara bertahan akhirnya meraih kemenangan perdananya musim ini setelah tiga balapan berlangsung. (Crash)
Indonesia Gagal ke Final Piala Thomas 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News