Tampil konsisten di rombongan depan saat memulai GP Austria, Albon mengundi nasib dengan mengganti ban soft sat periode safety car kedua. Dengan begitu, dia melorot dari posisi tiga ke empat atau di belakang Valtteri Bottas, Lewis Hamilton serta Sergio Perez.
Albon akhirnya mampu menyalip Perez setelah safety car ketiga. Kemudian pada 10 lap terakhir, dia tampil makin agresif dengan menyalip Hamilton yang terkendala masalah girboks dari luar di Tikungan 4 Sirkuit Red Bull Ring.
Kejadian di Brasil pun terulang, Hamilton yang ingin merebut kembali posisinya malah menyenggol mobil Albon sehingga pembalap Thailand itu keluar trek dan menyudahi perjuangan. Hamilton akhirnya diganjar penalti lima detik sehingga ia turun dari posisi finis runner-up menjadi keempat.
"Olahraga ini bisa sangat brutal kadang-kadang dan hari ini rasanya demikian. Alex membalap dengan bagus, dia tak pantas mendapat itu, lima detik tidak berdampak apa-apa kepadanya. Dia bisa saja memenangi lomba. Kami membuat keputusan yang benar secara strategi dengan mengganti ban soft yang membuat posisinya makin kuat," kata Horner dikutip dari laman resmi F1.
"Hamilton hanya salah menilai pada akhirnya, dan akan bagus jika dia minta maaf untuk itu," tambahnya.
Albon sempat terdiam setelah gagal finis dan mengatakan Hamilton pantas menerima penalti itu. Dia merasa aksi Hamilton lebih menyakitkan ketimbang di Brasil.
"Saya tak akan bilang itu lebih menyakitkan, tapi sepertinya (insiden) di Brazil itu lebih seperti 50-50," kata Albon.
"Aku rasa selalu ada resiko menyalip dari luar. Saya pun sudah memberinya ruang sebanyak mungkin dan tinggal tergantung dia saja jika ingin menabrak atau tidak," tambahnya.
Mengenai insiden itu, Hamilton sudah mengaku bersalah dan tak menyangka bisa bertabrakan lagi. Tapi, itu tidak diutarakan langsung kepada Albon. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News