Greysia Polii/Rosyita Eka Putri Sari (Dok PP PBSI)
Greysia Polii/Rosyita Eka Putri Sari (Dok PP PBSI)

Bulu Tangkis

Evaluasi Enam Bulan, Ganda Putri Berpeluang Dirombak

Rendy Renuki H • 14 Februari 2017 07:26
medcom.id, Jakarta: Sektor ganda putri Indonesia akan dievaluasi selama enam bulan ke depan dan berpeluang kembali mengalami perombakan. Hal itu akan dilakukan Kepala Pelatih Ganda Putri PP PBSI Eng Hian mengacu kepada hasil di ajang Thailand Masters 2017.
 
Pasalnya, empat pasangan ganda putri gagal menembus final di Bangkok. Greysia Polii/Rosyita Eka Putri Sari terhenti di semifinal, sedangkan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta, dan Della Destiara Haris/Apriani Rahayu kalah di perempat final.
 
Eng Hian mengakui akan memantau anak asuhnya selama enam bulan. Jika tidak ada perubahan positif, ia pun berencana merombak pasangan yang ada saat ini dan lebih mengandalkan pemain-pemain pratama.

"Secara keseluruhan, saya merasa tidak puas dengan pencapaian tim ganda putri di turnamen ini. Apa yang sudah dilakukan selama persiapan, latihan, capek, sakit, semua hasilnya tidak terlihat," ujar Eng Hian dilansir Antara, Senin (13/2/2016).

(Baca: Persiapan Asian Games, Tim Perahu Naga Indonesia Ikut Tiga Kejuaraan Internasional)


Terkait dengan teknik permainan, Eng Hian menilai hal itu bisa keluar jika atlet bisa mengatasi diri sendiri dan situasi di lapangan.
 
"Lawan mana ada yang mau kasih kemenangan ke kita. Cara mengatasi masalah ini yang saya belum bisa lihat. Contoh pertandingan Greysia/Rosyita di semifinal, menyerah begitu saja adalah suatu hal yang tidak bisa diterima, saya tidak mengutamakan hasil, tapi proses, mau kalah dapat angka tujuh atau delapan tetapi perjuangannya mati-matian ya saya mengerti," tuturnya.
 
Terkait pasangan lain, Eng Hian menilai masing-masing memiliki sisi positif dan negatif. Seperti untuk Anggia/Ketut yang menurutnya dari empat pasangan, merupakan yang progresnya terlihat mulai dari persiapan hingga pertandingan.
 
"Semua sesuai dengan harapan saya. Saya tidak mau mendahului kehendak Tuhan, kalau Ketut tidak sesak nafas dan bisa bermain normal, saya rasa mereka bisa menang," sambungnya. 
 
Rizki/Tiara pun dinilainya tidak ada fighting spirit sama sekali. Dari pasangan ini dia menyoroti Tiara, yang menurutnya butuh perhatian khusus dan harus berjuang lebih keras lagi dalam segala hal, disiplin, attitude di lapangan dan luar lapangan.
 
"Catatan tersendiri untuk Apri, saya ada sedikit harapan sama dia. Penampilan Apri bisa dibilang bagus sebagai pemain muda yang baru masuk turnamen level senior dan bisa mengimbangi permainan seniornya. Saya harap Apri bisa menjaga dan meningkatkan kualitas latihan dan attitude-nya, mudah-mudahan dalam satu sampai tiga tahun lagi akan kelihatan hasilnya," katanya.
 
Dia menambahkan sektor ganda putri masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk meningkatkan kualitasnya, termasuk semangat bertanding untuk mencapai kemenangan.
 
"Masih banyak pekerjaan rumah di ganda putri. Untuk meningkatkan kualitas mereka dan mengharapkan jadi juara itu masih jauh sekali, grup Pelatnas utama ini berat. Bicara seorang juara itu bukan cuma sekali-sekali juara, tetapi konsisten, seperti pasangan Jepang yang juara Olimpiade kemarin (Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi), jika tidak ada kemauan dari diri sendiri untuk maju dengan disiplin dan menambah porsi latihan, ya sulit," tutupnya. (Ant)
 
Video: Popo Ario Kecewa Nomor Downhill Sea Games Dihapus
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan