Puluhan prestasi diraih para atlet pelatnas Cipayung semasa kepemimpinannya. Salah satu prestasi tertinggi adalah mengembalikan tradisi emas di ajang Olimpiade yang berlangsung di Brasil 2016.
Di sana, sumbangan emas diraih oleh ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Ganda yang akrab disapa Owi/Butet ini mengalahkan duet Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan dua game langsung.
Meski menghasilkan sejumlah prestasi, masih ada beberapa sektor yang minim prestasi dan perlu untuk dievaluasi. Terutama pada tunggal putri. Kini, sektor tersebut menjadi sorotan kepengurusan PP PBSI periode 2016--2020 yang dipimpin Wiranto.
Susi Susanti ditunjuk untuk melanjutkan tongkat estafet Rexy. Punya pengalaman berjaya di sektor tunggal putri, dan juga merupakan peraih emas Olimpiade 1992 Barcelona, menjadi alasan Wiranto menunjuknya.
Susi pun telah memberi perhatian khusus di sektor putri ini demi bisa mengangkat kembali pamor Indonesia yang sejauh ini masih memble prestasinya. Salah satu bentuk perhatiannya adalah tak terlalu gegabah memilih pelatih kepala di sektor ini.
"Kandidat sudah ada sekarang sudah mencapai tahap final. Mudah-mudahan kami cocok dan deal-lah ke depannya. Keputusan memilih pelatih kepala tunggal putri tidak dalam waktu dekat, mungkin bulan depan. Kalau saya boleh jujur, untuk yang saat ini kami belum boleh bicara apa-apa," terang Susi.
"Saya melihat prestasi tunggal putri memang belum maksimal. Bukan saya saja, tapi di mata pencinta bulu tangkis Indonesia, prestasi tunggal putri mereka anggap belum maksimal. Dan saya harapkan dengan pemain-peman muda yang saat ini ada tentunya harus ada perubahan, baik mindset, disiplin, kerja keras, dan kami juga ingin ada suasana baru, mungkin dalam program latihan yang harus diubah dan juga penyeleksian pelatih demi bisa menangani tim yang lebih baik lagi," lanjut istri dari Alan Budikusuma ini.
Seperti halnya di sektor lain, target terbesar tunggal putri juga meraih emas di ajang Olimpiade. Bukannya pesimis, tapi Susi mencoba realistis dan mengakui akan ada proses yang panjang untuk mencapai target tersebut dengan skuat muda yang ia miliki.

Ganda putri andalan Indonesia, Greysia Polii-Nitya Krishinda. (Foto: Ant/ Prasetyo Utomo)
Satu-satunya momen tunggal putri meraih medali emas adalah saat Susi membuat bendera Merah Putih berkibar di Barcelona 24 tahun silam. Ketika itu ia mengalahkan tunggal putri Korea Selatan Bang Soo-Hyun.
Kini tanggung jawab besar itu harus ia emban dan Susi berharap para jajarannya mendukung tugas berat ini. Bukan hanya dari sumber dayanya, melainkan dari proses menuju ke sananya.
"Tanggung jawab besar bukan hanya program, tapi juga perombakan luar biasa. Bukan hanya perubahan program latihan, tapi semuanya. Ini mengapa saya melihat harus ada perubahan yang cukup besar. Mudah-mudahan dengan adanya pelatih baru nanti, akan ada perbaikan-perbaikan yang mungkin tidak dalam jangka waktu pendek dan butuh proses," sambungnya.
Baca: Ini Susunan Atlet Pelatnas Cipayung Periode 2016 -- 2020
"Target yang paling dekat adalah dengan memperbaiki ranking. Kami tahu dengan mundurnya Lindaweni, harapannya adalah pemain-pemain muda. Ini juga menjadi harapan kita semua. Bidang Bin Pres juga akan melakukan pertemuan dengan para pemain muda untuk membicarakan target dan akan ada evaluasi setelahnya. Per tiga bulan kami akan melakukan program-program, dan target apa yang akan diikuti," tegasnya.
Tentu ini bukan tugas yang mudah buat Susi, tapi ia menganggap kepercayaan Ketum PBSI Wiranto yang diberikan kepadanya bukan sebagai beban. Ia bertekad untuk bisa meneruskan tradisi emas baik itu di turnamen, maupun di kelas Olimpiade.
"Tak ada beban ditunjuk sebagai Kabid Bin Pres. Kami punya target untuk mempersembahkan tradisi emas tiap tahun, dan ajang Olimpiade bisa jadi target utama kami. Hal itulah yang sempat diutarakan oleh Menpora Imam Nahrawi," lanjutnya.
"Kalau dibilang tanggung jawab ini cukup besar, ya saya akui, tapi saya bekerja tak sendiri dan semua pasti ada tanggung jawab masing-masing dan saya kembali berkecimpung di sini ingin berdedikasi di dunia yang telah membesarkan nama saya," tutup Susi.
Video: Rossi Belum Berpikir untuk Pensiun
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News