Nesya adalah salah satu mahasiswi Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Aberdeen, Skotlandia. Ia bersama teman-temannya harus menempuh perjalanan selama tujuh jam untuk tiba di Birmingham Arena yang menjadi venue pertandingan.
Saking terpesonanya, Nesya dan rekan-rekannya sempat berteriak histeris saat melihat Marcus/Kevin di sekitar area Birmingham Arena. Teriakan mereka langsung disambut hangat oleh pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi.
Klik: Zarco Rebut Pole Position sambil Patahkan Rekor Lorenzo
Melalui Herry, Marcus/Kevin disarankan untuk menemui Nesya dan para teman-temannya untuk sekadar menyapa maupun berfoto bersama. Setelah itu, sesi jumpa fan dadakan pun bisa berlangsung.
“Kami memang ingin sekali menonton Minions (julukan Marcus/Kevin) karena keren banget mainnya. Marcus/Kevin adalah pemain Indonesia yang paling dinamis, jadi semangat banget nontonnya,” kata Nesya seperti tertulis dalam rilis Humas PBSI.
“Besok, kami akan nonton lagi di final. Kami yakin mereka akan juara,” tambah Nesya sambil diamini teman-temannya.
Klik: Janji Setia Marquez untuk Honda
Bukan hanya Nesya dan kawan-kawan saja, dukungan untuk Marcus/Kevin juga datang dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) London yang berkumpul di Birmingham. Mereka sempat bercengkrama dan foto-foto dengan Marcus/Kevin dalam acara makan malam di Kedutaan Besar RI untuk Inggris.
Perlu pengorbanan agak besar bagi mahasiswa Indonesia di Inggris untuk menyaksikan langsung turnamen All England. Sebab, harga tiket termurahnya pada fase final saja mencapai Rp900 ribu. Sementara itu, tiket VIP yang senilai Rp2,9 juta malah sudah ludes terjual lebih dulu. (RO)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News