Buru-buru Menyerang
Raymond/Joaquin mengakui mereka kerap terburu-buru ketika sedang memimpin. Hal itu kerap membuat mereka melakukan kesalahan sendiri dan memberi kesempatan Lee/Wang untuk kembali ke pertandingan.Raymond/Joaquin juga menyanjung performa lawan yang bisa mengantisipasi pola yang mereka bawakan. Menurut Raymond/Joaquin, Lee/Wang bertahan dengan baik serta bermain lebih aman.
"Puji Tuhan bisa bermain lancar tanpa cedera. Permainan tadi saya rasa tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan, di game pertama kami selalu pakai pola menyerang dan berhasil," ujar Joaquin.
"Di game kedua lawan sudah bisa mengantisipasi pukulan-pukulan kami dan kami kurang mengantisipasi serangan mereka, sehingga permainan kami di game kedua dan game ketiga kurang konsisten, kami terburu-buru dan terbawa nafsu," beber Joaquin.
Baca juga: Festival SenengMinton Sambangi Purwokerto, Ratusan Siswa SD Antusias Belajar Bulu Tangkis
"Yang terjadi di game kedua dan ketiga mungkin lebih ke mati sendiri dan kurang safe. Di game ketiga untuk membunuhnya kurang ada karena sudah habis tenaga, jadi agak susah untuk mencari poinnya," kata Raymond.
Sebagai bahan evaluasi, Raymond/Joaquin bertekad meningkatkan power pukulan mereka. Keduanya juga perlu membaca pertandingan lebih baik agar tak kecolongan oleh lawan.
"Keunggulan lawan tadi mereka sabar dan mainnya rapi, kami kalah di main safenya mereka bermain safe dan sabar lalu ketika ada kans baru menyerang," papar Joaquin.
"Kita perlu meningkatkan power sama bola sambungannya, karena kalau lawan Korea ketika kami serang pengembalian mereka bagus dan bisa balik menyerang jadi kami harus antisipasi itu ke depannya," jelas Raymond.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id