All England tahun ini memang mengejutkan karena tim Indonesia secara tiba-tiba dipaksa mundur dari ajang yang digelar di Birmingham itu oleh BWF. 20 dari 24 atlet dan ofisial Indonesia disebut melakukan 'kontak dekat' dengan salah satu penumpang pesawat dari Istanbul ke Birmingham yang positif covid-19.
Hal ini menimbulkan kemarahan, tak hanya dari atlet dan ofisial PBSI, tapi juga dari masyarakat Indonesia yang memang antusias dengan bulu tangkis. Apalagi sejumlah atlet top Indonesia tampil di ajang tersebut seperti Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo yang baru kembali berlaga setelah absen setahun dari kompetisi.
"Saya sangat pahami teman-teman. Kemarahan, kekecewaan, rasa frustasi para atlet kita. They are the best. Kalau hitung-hitungan sudah pasti juara, tanpa salah kita. Sebagai penggemar bulu tangkis, saya marah dan frustasi dengan beberapa perlakuan yang mereka terima," kata Desra dalam jumpa pers virtual pada Jumat, 19 Maret.
Desra juga memastikan akan bekerja keras untuk bisa memulangkan kontingen Merah Putih dari Birmingham secepatnya. Hal ini diapresiasi oleh ketua timnas bulu tangkis Indonesia, Ricky Subagja.
"Jaminannya Pak Desra, ini luar biasa. Berarti kita hanya tinggal menunggu, secara verbal sudah disampaikan. Saya sepakat harus ada (jaminan) tertulis agar kepulangan lebih leluasa, enak dan pulang ke Tanah Air aman," tutur Ricky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
