Neslihan Yigit ngedumel Foto: ADEK BERRY/AFP
Neslihan Yigit ngedumel Foto: ADEK BERRY/AFP

Senasib dengan Indonesia, Neslihan Yigit Ikutan Ngedumel Usai Mundur dari All England 2021

Muhammad Syahrul Ramadhan • 18 Maret 2021 20:57
Jakarta: Pebulutangkis tunggal putri asal Turki Neslihan Yigit bernasib sama dengan tim bulu tangkis Indonesia. Ia dipaksa mundur dari All England 2021. Keputusan itu diambil Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
 
Dalam pernyataan resmi, BWF menjelaskan bahwa Yigit menumpang pesawat yang sama dengan tim bulu tangkis Indonesia. Dari Istanbul, Turki, menuju Birmingham, Inggris, yang belakangan diketahui salah satu penumpang positif covid-19.  
 
 "BWF dan Badminton England dapat mengonfirmasi bahwa satu orang pemain Turki bernama Neslihan Yigit yang sudah dinyatakan harus mundur dari YONEX All England OPen 2021. Yigit berada dalam penerbanagan yang sama dengan tim Indonesia dari Turki menuju UK (Inggris Raya)," tulis BWF dalam rilis resminya.

Meski akhirnya dipaksa mengundurkan diri, nama Yigit sempat berada di jadwal pertandingan babak kedua melawan pebulutangkis unggulan ketiga asal Jepang, Akane Yamaguchi.
 
Namun, tiba-tiba status pertandingan Yigit berganti WO (walkover). Merespons kejadian yang menimpanya ini Yigit juga ngedumel sama halnya dengan pemain Indonesia.
 
Melalui akun Instagramnya @neslihanyigits, ia mengaku kecewa. Pasalnya, ia sudah bekerja keras menyiapkan diri untuk turnamen All England 2021.
 
Untuk turnamen Yonex All England yang dianggap sebagai turnamen bulutangkis paling bergengsi di dunia, saya betul betul menyiapkan diri dan berhasil melakoni babak pertama dengan kemenangan,” tulis Yigit di Instastorynya, Kamis, 18 Maret 2021.
 
Senasib dengan Indonesia, Neslihan Yigit Ikutan Ngedumel Usai Mundur dari All England 2021
(tangkap layar Instagram @neslihanyigits)
 
Tidak sampai disitu, akibat kejadian ini dia tidak bisa mengikuti turnamen Orleans Masters di Perancis yang dimulai minggu depan. Menurutnya apa yang dilakukan BWF ini juga tidak adil, karena staf dan pemain lain yang sudah saling melakukan kontak tetap bisa ikut dalam turnamen tersebut.
 
Saya pikir ini tidak adil. Tapi semua pemain dan staf turnamen yang sudah kontak dengan kita selama lima hari mereka tetap bisa berada di turnamen tersebut,” tulisnya.
 
Sedangkan saya dan tim Indonesia harus isoman,” imbuhnya.
 
Pemain kelahiran Bursa, Turki ini, berharap pandemi ini segera berakhir dan bisa segera mengikuti semua turnamen. “Saya berharap pandemi ini berakhir sesegera mungkin dan kita bisa dengan bebas dan berkompetisi secara adil,” tutupnya
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan