Kekecewaan Jojo semakin terasa karena ini merupakan final kedua yang gagal diraihnya pada tahun ini. Sebelumnya, ia juga kalah di final Arctic Open. Meskipun berhasil menembus semifinal di Kumamoto Masters, Jojo urung juara di turnamen tersebut.
"Sekali lagi sampai final saja tidak cukup, tapi secara keseluruhan penampilan saya minggu ini cukup baik," ujar Jonatan dalam keterangan resmi PBSI.
Jojo mengakui bahwa strategi dan permainan Antonsen di final sangat efektif. "Saya banyak terbawa tempo dia, jadinya kurang sabar, terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Selain itu, dia bermain sangat safe, sangat tenang dari serangan maupun bertahan," tuturnya.
Baca juga: Jonatan Runner-up China Masters 2024
Kekalahan di Kumamoto Masters, di mana Jojo kalah dari pemain Malaysia, Jun Hao Leong, setelah memimpin 17-10 di game ketiga, menjadi pelajaran berharga baginya. Namun, pengalaman tersebut tak cukup untuk mengantarkannya meraih gelar juara di China Masters.
"Tapi, dari hari ini, saya juga belajar lagi, permainan tadi sangat di bawah performa terbaik saya," kata dia.
Jojo mengakui bahwa secara hasil, performanya di beberapa turnamen terakhir cukup baik. Namun, baginya, mencapai semifinal dan final saja tidak cukup. "Itu masih mengganjal di hati," ungkapnya.
Rasa "menganjal" ini tentu menjadi motivasi bagi Jojo untuk terus berlatih dan meningkatkan performa. Meskipun gagal meraih gelar juara di China Masters 2024, Jojo tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi dan siap untuk menghadapi tantangan di turnamen selanjutnya. (Laura Oktaviani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News