"Faktor emosi membuat mereka gagal menonjol di beberapa kompetisi terakhir," ucap Susi di bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Rabu, 14 Agustus 2019.
"Fajar/Rian cenderung belum bisa mengontrol ketegangan. Ketika tegang akhirnya ikut lawan. Jadi terbawa tempo irama strategi lawan dan akhirnya tertinggal poin," lanjutnya.
Klik: Fisik Gloria Belum Sempurna Jelang Kejuaraan Dunia
Fajar/Rian sempat moncer dan memukau saat Asian Games 2018. Mereka sukses menciptakan All Indonesia Final di sektor ganda putra melawan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Namun tahun ini, performa mereka anjlok pada tiga kompetisi terakhir. Fajar/Rian hanya mampu melaju hingga perempat final Indonesia Open dan terhenti di babak 16 besar Japan Open dan Thailand Open.
Susi pun membenarkan kabar Fajar/Rian mendapat perawatan psikologis dari psikolog PBSI. Kedua pemain diklaimnya sudah baikan dan bisa mengatasi ketegangan saat tampil di lapangan.
"Mereka sudah tahu dan mereka sudah belajar bagaimana cara untuk mengeluarkan ketegangan. Apakah dengan teriak di lapangan mungkin atau break dulu. Hal-hal seperti itu berpengaruh," tutup Susy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News