Tampil urutan keenam di Lapangan Minoru Yoneyama Utilita Arena Birmingham, Sabtu 16 Maret dini hari WIB, Ginting baru bisa memastikan kemenangan atas tunggal putra terbaik dunia itu dengan skor 8-21, 21-18, 21-19 dalam tempo 69 menit.
Ginting sejatinya tampil kurang meyakinkan ketika kalah telak di gim pertama. Tapi, dia mampu memperbaiki performa pada gim kedua dan sukses memanfaatkan momen dramatis yang membuyarkan konsentrasi Axelsen di pengujung gim ketiga.
Baca juga: Insiden Flaslight Warnai Kekalahan Gregoria di Perempat Final
Saat kedudukan imbang 18-18 pada gim ketiga, Axelsen memprotes keras wasit karena tidak menganggap Ginting melakukan pelanggaran ketika menyambar shuttlecock di atas net. Tapi setelah berdebat sambil duduk di pinggir lapangan dengan wasit, Axelsen akhirnya mau melanjutkan pertandingan.
Buyarnya konsentrasi Axelsen karena terbawa emosi tidak disia-siakan oleh Ginting. Dia pun keluar sebagai pemenang, meski Axelsen sempat kembali menyamakan kedudukan menjadi 19-19.
"Di gim pertama, saya sudah menerapkan apa yang saya siapkan tapi kurang berhasil karena saya kurang sabar dan kurang teliti. Tapi Puji Tuhan bisa memperbaikinya di gim kedua dan ketiga. Di gim kedua tetap bermain dengan pola saya, tapi ditambah dengan sabar," kata Ginting seusai laga dalam rilis Tim Media & Humas PBSI.
"Perjalanan di gim ketiga saat saya bisa menyusul dia sampai 18-12 memang dapat poinnya cukup mudah karena dia banyak melakukan kesalahan sendiri. Tidak banyak rally-rally panjang. Dari situ saya malah terburu-buru ingin mendapat poin sedangkan Viktor mulai bermain lebih sabar, bertahan dulu. Perubahan itu membuat saya banyak hilang poin," tambahnya.
"Di poin 18-18 itu saya tidak merasa ada touch apa-apa, lagipula sudah keputusan wasit dan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Hal ini saya sampaikan juga ke dia setelah pertandingan. Mungkin kalau saya di posisi dia juga akan sama reaksinya. Mungkin itu salah satu momen keberuntungan saya juga hari ini," lanjut Ginting.
Hasil pertandingan terbilang istimewa karena Ginting sempat kalah 13 kali dari 17 pertemuan sebelumnya dengan Axelsen. Selain itu, menjadikan Ginting wakil Indonesia pertama yang ke semifinal All England 2024 untuk menghadapi tunggal putra Prancis Christo Popov. Terkait laga semifinal tersebut, Ginting mengaku tidak akan meremehkan lawan yang berstatus nonunggulan.
"Besok di semifinal, peluang menang akan sama, baik saya maupun Christo (Popov). Yang terpenting sekarang adalah memfokuskan diri untuk recovery dan diskusi evaluasi dengan pelatih. Lalu coba lagi yang terbaik besok," tutup Ginting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News