Viktor memang tengah berada dalam performa terbaik. Sudah berbagai cara dilakukan Ginting untuk meredam serangan dan permainan yang solid dari andalan tuan rumah. Namun, peraih emas Olimpiade Tokyo ini begitu sempurna. Ginting pun kalah 9-21 dan 15-21 dalam 46 menit.
Pada gim pembuka, Ginting setelah menyamakan kedudukan 5-5, tercatat tiga kali pukulannya keluar. Smash keras Axelsen ke sisi kiri Ginting, menutup interval gim pertama dengan 6-11. Ginting belum juga keluar tekanan dan terus melakukan kesalahan. Serangan lawan juga sulit diantisipasi hingga wakil Indonesia ini tertinggal 6-16.
Dua serangan Ginting menghasilkan angka 8-17. Smash tajam ke bidang kanan yang tak tertangkis dan neting silang tipis menambah keunggulan Axelsen. Penguasaan lapangan Axelsen yang lebih unggul membuat Ginting harus jatuh bangun mengembalikan shuttlecock lawan hingga tertinggal 8-20. Penempatan Ginting yang melebar menutup gim pertama dengan 9-21 untuk kemenangan pemain tuan rumah.
Angka pertama gim kedua didapat Ginting setelah pukulan Axelsen tertahan net. Pukulan melebar dan pengamatan salah membuat Axelsen dapat dua poin. Namun neting silang Ginting sukses menyamakan kedudukan 2-2. Dua kesalahan peraih perunggu Olimpiade Tokyo membuat skor berubah jadi 2-4. Namun Ginting bisa menyamakan 4-4 .
Dua kesalahan Ginting dan smash keras Axelsen skor berubah jadi 5-7. Lob yang memanjang dan smash nyangkut net, Ginting tertinggal hingga 7-10. Pengembalian Ginting yang tertahan net menutup interval gim kedua 7-11 untuk wakil tuan rumah.
Ginting terus tertinggal jauh hingga 12-19. Namun usaha Ginting yang pantang menyerah bisa menipiskan ketertinggalan hingga 15-19. Namun, Axelsen yang sudah di atas angin, menutup gim kedua dengan 15-21 setelah Ginting dinyatakan fault oleh wasit, padahal kepala raketnya tidak kena shuttlecock yang jatuh di bidang permainan Axelsen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News