Pemain Ganda Putri saat mengikut Gathering di Bogor (Foto: PBSI)
Pemain Ganda Putri saat mengikut Gathering di Bogor (Foto: PBSI)

PBSI

Saatnya Lepaskan Ketergantungan dari Greysia/Nitya

Krisna Octavianus • 18 Januari 2017 07:12
medcom.id, Bogor: Selama empat tahun belakangan, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menjadi pasangan ganda putri terkuat dan menjadi andalan Indonesia. Berbagai prestasi ditorehkan di kancah dunia, termasuk memecahkan rekor absen emas ganda putri di Asian Games selama 38 tahun saat berhasil naik podium tertinggi di pesta olahraga se-Asia di Incheon pada 2014.
 
Namun, generasi pelapis setelah Greysia/Nitya masih belum ada yang berprestasi di level yang sama. Hal inilah yang menjadi titik fokus Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI.
 
BACA: Carmelo Anthony Ikrar Setia Bersama New York Knicks

Seperti dituturkan Eng, ia sengaja mempersiapkan enam pasang di sektor utama hingga 2018. Selama masa percobaan dalam dua tahun tersebut, tiap pasangan akan dinilai tiap tiga bulan, jika tak berkembang maka tak segan-segan ia langsung merombak pasangan tersebut.
 
Namun mulai 2018, ia akan memilih empat pasangan terbaik untuk memperebutkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.
 
Eng juga akan menerapkan KPI (key performance indicator), dalam enam bulan harus mencapai nilai sebesar 60 persen, dan dalam setahun harus setidaknya 80 persen, atau mereka harus rela melepas status sebagai pemain tim nasional.
 
Greysia/Nitya juga tak lagi berpasangan. Kini Nitya kini tengah fokus menjalani pemulihan pasca operasi lutut pada Desember 2016. Setidaknya, ia harus absen di dunia perbulutangkisan selama enam bulan.
 
Maka, Eng mengaku akan meramu kombinasi-kombinasi baru yang diharapkan bisa menembus jajaran ganda putri elit dunia, atau bahkan melebihi prestasi Greysia/Nitya.
 
“Selama ini sektor ganda putri terlalu mengharapkan Greysia/Nitya, regenerasi pelapis bagi saya masih kurang maksimal. Secara target ranking memang sudah bisa, tetapi secara hasil, untuk mendekati Greysia/Nitya masih jauh,” ujar Eng Hian dalam acara gathering tim ganda putri di Bogor.
 
“Kalau Greysia/Nitya dipasangkan, saya sudah tahu titik maksimal mereka sampai mana. Kalau ada kombinasi baru, bisa saja di bawah Greysia/Nitya, atau harapan kita sih lebih dari Greysia/Nitya. Saya masih belum bisa memastikan apakah Greysia/Nitya akan kembali dipasangkan lagi atau tidak,” ujar peraih medali perunggu ganda putra di Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele ini.
 
“Mungkin selama ini anak-anak itu jiwa kompetitifnya masih kurang. Ada yang sudah merasa cukup dengan apa yang didapat sekarang, ada juga yang pasrah,” ucap Eng saat ditanya kendalanya dalam mencari penerus Greysia/Nitya.
 
BACA: Kalahkan Wakil Thailand, Anthony Ginting Tembus Putaran Kedua
 
Memasuki hari kedua, acara Gathering Ganda Putri Pelatnas 2017 makin seru. Selain mengenal karakter teman-teman satu tim lewat berbagai permainan team bonding, ada juga acara malam inagurasi di mana para atlet berkreasi menampilkan hiburan. Selain mengasah rasa percaya diri, kekompakan tim, acara ini juga bertujuan untuk refreshing.
 
Gathering yang berlangsung pada 16-18 Januari 2017 berlangsung di Bogor, Jawa Barat dan diikuti seluruh pemain ganda putri pelatnas, serta tim pelatih.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan