Adnan/Nita mengaku tak bisa mengerahkan performa terbaik mereka karena bermain dengan ragu-ragu. Mereka kurang berani mengambil risiko dan tertekan sejak awal pertandingan.
"Dari awal kami terlalu ragu-ragu mainnya. Ada rasa takut-takut. Nggak berani, misalnya untuk membelokkan shuttlecock. Permainan kami monoton sekali. Karena itu, untuk mencari momen serangan juga sangat susah," kata Adnan.
"Sejak dari awal kami tertekan terus. Kami tidak berani mengubah atau mencoba pola permainan yang lain. Variasi pola permainannya kurang banyak. Selain itu kami juga banyak melakukan kesalahan sendiri," jelas Adnan.
"Ke depan, untuk bahan evaluasi, saat turun tanding lagi, dari awal kami harus lebih berani. Jangan tampil ragu-ragu. Kami harus lebih nekat dan berani saja," tutup Adnan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News