Seperti diketahui, BWF menerapkan regulasi tinggi servis pemain maksimal 115 cm dari permukaan lapangan. Regulasi ini rencananya akan mulai diterapkan pada ajang All England 2018 pada 14-18 Maret mendatang.
Menanggapi aturan baru ini, Kevin/Marcus punya pandangan berbeda. Marcus tidak terlalu mempermasalahkan regulasi ini, sedangkan Kevin menilai aturan baru ini agak rumit. Ia menilai, aturan baru ini berpotensi menghadirkan kontroversi terutama pada sosok servis judge yang menentukan sah atau tidaknya servis pemain.
Baca: All England: Target Satu Gelar, PBSI Berharap Bisa Lebih
"Kami masih terus mencoba dan membiasakan, seharusnya tidak ada masalah," kata Marcus.
"Kami sering membuat video, dan dari rekaman tersebut kami pelajari. Karena setiap orang memiliki mata yang berbeda-beda. Kami berusaha terus mencoba," lanjut Kevin.
Baca juga: PBSI Segera Surati BWF Terkait Regulasi Sistem Poin Baru
Senada dengan Kevin, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres PSSI) Susy Susanti juga menilai aturan baru soal servis ini membuka peluang terjadinya kecurangan. Karena menurutnya, sudut pandang servis menurut servis judge dan pemain bisa jadi berbeda.
"Apakah ada fouls atau tidak dalam servis tersebut. Pasti karena ada faktor tuan rumah. Yang kami harapkan harus adil, jangan sampai atlet kami dirugikan," tegas kata Susy.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: ?Sebastian Vettel Rajai Hari Kedua Tes Pramusim F1
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
