Pelatih ganda putra Indonesia, Herry IP (dok. PBSI)
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry IP (dok. PBSI)

Piala Thomas & Uber

Piala Thomas: Hadapi Thailand, Ganda Putra Jadi Tumpuan

Gregorius Gelino • 11 Oktober 2021 09:09
Aarhus: Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, meminta tim Indonesia mewaspadai Thailand yang bakal dihadapi di pertandingan kedua penyisihan Grup A Piala Thomas, pada Senin, 11 Oktober. Apalagi di laga Sabtu, 9 Oktober, lalu, Negeri Gajah Putih itu membuat kejutan dengan mengalahkan Taiwan 3-2 setelah ketinggalan di dua partai awal.
 
"Thailand tentu layak diwaspadai. Mereka sudah membuat kejutan dengan mengalahkan Chinese Taipei," sebut Herry di Hotel Scandic, Aarhus.
 
"Pemain sektor tunggal yang mengandalkan pemain muda, dan ganda keduanya kemarin tampil bagus. Karena itu kita tidak boleh kecolongan, terutama di sektor ganda," tegasnya.

Untuk itu, sebagai persiapan melawan Thailand, Herry akan berdiskusi dengan para pemain untuk menentukan siapa yang paling siap ditampilkan. Sebagai kekuatan utama Indonesia di Piala Thomas, sektor ganda harus bisa mengamankan dua poin.
 
"Lawan Thailand besok, kita harus menurunkan kekuatan terbaik dan yang paling siap. Juga melihat head to head dan sesuai dengan tipe permainan lawan. Sektor ganda harus mengamankan dua angka," ujar Herry.
 
Disampaikan oleh Hendra Setiawan, kemenangan 5-0 atas Aljazair kemarin bisa menambah kepercayaan diri para pemain. Kemenangan itu juga bisa menjadi modal untuk menghadapi Thailand yang pasti akan tidak mudah karena kualitas pemainnya jauh lebih baik dibanding Aljazair.
 
"Semoga kemenangan kemarin itu bisa menambah semangat semua pemain saat melawan Thailand. Yang pasti pertandingannya nanti akan lebih sulit dan tidak gampang," tutur Hendra, kapten tim Piala Thomas.
 
"Kemenangan melawan Aljazair kemarin tentu menjadi bakal menghadapi pertandingan berikutnya lawan Thailand. Kita harus lebih siap dan lebih fight lagi," tambah Ahsan.
 
Ditambahkan oleh pemain tunggal putra Jonatan Christie, penampilan melawan Aljazair kemarin telah memberi banyak pelajaran. Adaptasi dengan penguasaan lapangan, jenis shuttlecock yang digunakan, dan tata lampu bisa dimanfaatkan sebagai bekal menghadapi Thailand. 
 
"Dari pertandingan lawan Aljazair saya bisa mencari tahu seperti apa kondisi di tengah lapangan, begitu juga shuttlecocknya, sehingga saat menghadapi Thailand kita sudah mendapatkan gambaran harus main seperti apa," ujar Jonatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASM)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan