Permintaan maaf itu disampaikan Hoyer usai menyaksikan laga final ganda putra BWF World Tour Finals 2021 di Nusa Dua, Bali, akhir pekan lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Oktohari menyampaikan bahwa dirinya tidak mempunyai masalah pribadi dengan BWF. Ia hanya membela kepentingan atlet Indonesia yang saat itu dipaksa mundur dari All England.
"Saya katakan bahwa saya tak punya masalah pribadi. Tapi sebagai representatif Indonesia di bidang olahraga yang juga mewakili warganet, wajar jika saya membela kepentingan atlet," ujar Oktohari dalam rilis pers KOI, Selasa.
"Ia menyampaikan permintaan maaf secara langsung, meski sebelumnya juga sudah diutarakan secara terbuka. Pak Anton juga katakan bahwa kejadian All England menjadi yang pertama bagi BWF meminta maaf karena sebelumnya tidak pernah," kata Okto melanjutkan.
Insiden di All England 2021 berawal ketika seluruh pebulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen karena satu pesawat dengan penumpang terinfeksi Covid-19. Berdasarkan regulasi Badan Kesehatan Inggris NHS, para pemain harus menjalani karantina selama 14 hari.
Okto, mengatakan bahwa kejadian tersebut bagaimanapun tetap membekas apalagi skuat Merah Putih disebut sempat menerima perlakuan diskriminatif dari BWF maupun panitia.
"Tanggapan Presiden BWF adalah dia akan selalu memprioritaskan Indonesia. Termasuk, katanya terlihat di Badminton Festival 2021 karena tiga turnamen yang terselenggara di Bali," tuturnya.
Paul Hoyer mengatakan di depan Okto bahwa Indonesia memiliki arti penting bagi dirinya.
"Indonesia lebih besar dibanding Anda dan saya. Sebab, Indonesia dan bulu tangkis selalu ada di hati saya," ucap Hoyer.(ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News