Pertandingan kontra Chan/Goh hanya berlangsung 34 menit meskipun game pertama selesai dengan skor deuce. Tontowi/Liliyana baru tampil makin nyaman pada game kedua hingga akhirnya laga bisa ditutup dengan skor, 22-20 dan 20-11.
Berbicara dalam jumpa pers usai laga, Liliyana menganggap Chan/Goh gagal memberikan perlawanan terbaik karena mental bertandingnya kurang kuat dengan euforia suporter lokal. Namun, performa Tontowi yang menjadi partnernya juga memang sedang bagus.
"Paling pertama, saya ucapkan terima kasih buat Owi (panggilan Tontowi) yang menjadi partner saya. Kunci kemenangan terdapat pada game pertama karena mental lawan cukup terganggu saat poin-poin kritis. Ditambah lagi, dukungan supporter di Istora ini sangat besar," ujar Liliyana yang akrab disapa Butet.
Baca: Terhempas di Semifinal, Greysia/Apriyani Persoalkan Kedewasaan
"Persiapan saya kurang, latihan sama Owi pun sudah jarang. Tadi saya berusaha tampil enjoy saja dan sudah siap menerima apapun hasilnya. Puji Tuhan, saya terkejut dengan hasil ini. Makanya, terima kasih untuk Owi yang sudah berjuang," tambahnya.Selanjutnya, pada final, Minggu 27 Januari, Owi/Butet akan bentrok dengan Zhang Siwei/Huang Yaqiong asal Tiongkok yang berstatus unggulan pertama. Sebelum keduanya bertanding, akan ada upacara perpisahan untuk Liliyana yang bakal gantung raket.
“Jujur saja saya tegang untuk acara perpisahan karena ini yang pertama kali. Tapi, kalau enggak tanding bisa lebih tegang lagi. Mudah-mudahan bisa memberikan yang terbaik meskipun sering kalah dari Zheng/Huang," tutup Liliyana.
Video: Indonesia Masters 2019 Jadi Daya Tarik Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News